Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antar Anak Anda ke Sekolah

13 Juli 2017   09:22 Diperbarui: 14 Juli 2017   03:33 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, antarkan mereka pada hari pertama masuk sekolah pada awal tahun pelajaran  Senen besok (17/7). Hari pertama sekolah merupakan momentum penting bagi peserta didik baik yang baru masuk maupun yang lama.  Bagi siswa baru jelas sangat berarti. Hari itu telah ditunggunya sejak masa pendaftaran. Bayangan mengenakan seragam sekolah baru, berkenalan dengan teman sekelas, dan menyandang status sebagai siswa di sekolah pilihan  tentu sangat menyenangkan. 

Bagi siswa lama, hari pertama masuk sekolah merupakan kesempatan melampiaskan rasa kangen dengan teman, guru dan lingkungan sekolah setelah mereka berlibur panjang. Memang, hari pertama masuk sekolah menjadi moment sangat bersejarah bagi anak didik.

Mulai tahun pelajaran yang lalu, Pemerintah melalui Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan (waktu itu dijabat oleh  Anies Baswedan) telah menyeruhkan dan mengibau kepada para orang tua guna mengantarkan putra-putri mereka ke sekolah pada hari pertama. Untuk menunujukkan keseriusan, Mendikbud bahkan telah mengeluarkan surat Edaran tentang hal tersebut. Dalam surat edaran itu tidak saja mewajibkan orang tua untuk mengantarkan anak, tapi juga meminta keringanan dari instansi pemerintah maupun swasta untuk memberikan izin masuk 'siang' pada hari pertama sekolah bagi pegawai atau karyawan yang mengantarkan anak-anak mereka.

Imbauan dan ajakan di atas sepantasnya dilakukan oleh kita semua, para orang tua. Mengantar anak ke sekolah di hari pertama patut dijadikan tradisi baru di tanah air. Kenapa demikian? Menurut hemat saya ada banyak mafaat yang diperoleh dari kegiatan mengantar anak ke sekolah di hari pertama. Di antaranya, pertama, berbagi tanggungjawab. Orang tua sejatinya adalah penaggungjawab utama dan pertama terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka adalah guru pertama dan utama. 

Rumah merupakan sekolah pertama bagi anak. Guru dan sekolah mendapatkan kepercayaan dari keluarga sebagai pendidik serta sekolah pertama dan utama untuk melanjutkan, membantu mengantarkan pendidikan anak. Peran sekolah tak lebih dari itu. Sebab itu, di hari pertama sepatutnya orang tua menyerahkan anak ke pihak sekolah untuk bersama-sama berbagi tugas dalam mendidik anak. 

Serah-terima di awal tahun pelajaran tersebut diharapkan dapat mengikat tanggungjawab kedua belah pihak dalam mendidik anak. Sehingga akan terjalin kerja sama yang baik. Mereka menjadi bersinergi, saling membantu, saling melengkapi satu sama lain. Tidak akan terjadi salah paham, apalagi saling menyalahkan.

Kedua, memberi spirit (dorongan)  semangat belajar pada anak. Perhatian orang tua dalam mengantar di hari pertama sekolah sangat bermakna bagi anak. Hal itu memotivasi mereka guna lebih giat lagi belajar. Keterlibatan orang tua dalam menyiapkan keperluan belajar  akan merangsang semangat belajar anak. Itu terlihat betapa semringahya mereka pertama kali sekolah didampingi orang tua. Bandingkan dengan mereka yang tak mendapatkan pendampingan! Jelas berbeda aorahnya.

Ketiga, menunjukkan kasih sayang orang tua. Ini sangat jelas. Dan kasih sayang orang tua sangat membantu, memudahkan peserta didik dalam menempuh pendidikan di sekolah. Dalam banyak kasus dan penelitian, ada korelasi signifikan antara prestasi belajar siswa dengan latar belakang (keadaan) keluarga.

Keempat, mengenal kepala sekolah, guru, tenaga pendidikan yang lain. Ada pepatah tak kenal tak sayang. Bagaimana orang tua akan bisa bekerja sama dengan baik dengan pihak sekolah dalam mendidik anak jika kedua pihak tak saling kenal. Maka, diharapkan komunikasi akan dianjutkan di waktu yang akan datang. Selama ini terkadang orang tua memahami komunikasi sekolah sebatas prihal biaya pendidikan. Padahal tidak seperti itu. Pemahaman seperti itu salah. Komunikasi orang tua-guru wajib dikembangkan sejauh mungkin. Dalam segala hal, mereka bisa berdiskusi, bertukar pikiran guna perkembangan dan kemajuan pendidikan anak didik mereka. Sangat disayangkan jika kesalapahaman terjadi di antara keduanya. Perselisihan guru-orang tua disebabkan tidak ada komunikasi yang baik di antara mereka. Mereka pun terpaksa beraduh di Pengadilan. Ini tak boleh terjadi lagi.

Kelima, mempelajari lingkungan sekolah.  Bagi orang tua mengenal lingkungan sekolah juga penting. Hal tersebut akan banyak membantu orang tua dalam banyak hal seperti terkait keamanan anak mereka. Orang tua harus mengetahui berbagai ruangan yang ada di sekolah seperti kantor kepala, ruang guru, ruang BP, perpustakaan, mushollah, sarana olahraga, laboratorium, ruang UKS sampai kantin sekolah. Mereka bisa memastikan bahwa pendidikan anak mereka akan terlayani secara baik di sekolah tersebut. Mereka menjadi yakin di sekolah tersebut, bakat dan potensi anak mereka akan tergali secara maksimal.

Sebab itu, sekali lagi jangan lupa antar anak anda besok saat hari pertama sekolah. Kemudian apa yang dilakukan orang tua terkait mengantar anak ke sekolah? Yanuar Jatnika dalam http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id  menulis ada lima langkah yang bisa dikerjakan orang tua di hari pertama sekolah anaknya. Pertama, Bangun pagi hari. Biasakan hal itu setiap hari. Ajak anak bangun lebih pagi untuk bersiap-siap ke sekolah, terutama untuk anak yang baru pertama kali mengenal sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun