Bila demikian, sekarang kembali ke Jokowi sebagai presiden. Ingatkah dengan janji yang diucapkan saat kampanye prihal koalisi tanpa syarat dalam memimpin pemerintahan? Jokowi harus menggunakan hak perogatifnya dengan menilai menteri secara adil. Menilai bukan karena kepentingan apa pun selain kepentingan bangsa dan negara. Jokowi tak perlu takut untuk mengabaikan tuntutan, desakan dari siapa pun bila hal itu diyakininya menyakiti rakyat yang telah memilihnya. Keputusan Jokowi akan disimpulkan oleh khalayak ramai apakah reshufle itu kebutuhan atau kepentingan? Rakyat menanti jawaban tegas tentang ini.
Akhir kata, desakan reshufle harus dikaji sebagai kebutuhan atau kepentingan. Reshufle sebagai upaya memperbaiki kinerja atau merealisasikan transaksi politik. Kemudian reshufle untuk kepentingan siapa? Bila rushufle hanya untuk kepentingan kelompok tertentu, merealisasikan transaksi politik, untuk apa reshufle? Wa Allahu Alam
 Ilustrasi: Menteri BUMN Rini Soemarno panen tebu (/www.republika.co.id/berita/nasional)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H