Mohon tunggu...
zulak udin
zulak udin Mohon Tunggu... Administrasi - "Banjar language"

the reader is not a writer

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Revolusi PNS 2014; Beginner

15 Januari 2014   12:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Pegawai Negeri Sipil di sebuah Kabupaten yang "small and smart"  tak terasa sudah 19 tahun sejak menjejakkan kaki di "bumi ujung tanah" amuntai kalimantan selatan (14 juni 1994).

Sebagai abdi negara telah dilalui dua masa , orde baru dan orde reformasi. Pa Harto , Pa Habibie, Ibu Mega , Pa SBY masih membekas tandatangan mereka  sebagai Presiden Republik Indonesia yang membanggakan negeri dilembaran-lembaran peraturan.

Sebagai abdi masyarakat telah menyaksikan dipergantikannya Gubernur dan Bupati dengan segala hasil pembangunan mereka.

Sebagai abdi keluarga turut menyukseskan keluarga berencana 2 anak cukup , serba cukup ; gaji dicukup-cukupkan ,rumah , roda 2 .

Ditengah kehidupan nan tentram di akhir tahun 2013 , berita menghebohkan beruntun , apa an tu ?!
1. Tahun 2014 sebagai PNS mesti bikin Sasaran Kerja PNS (SKP)

Hal baru nan sudah lama , mesti baca aturannya

2. UU Aparatur Sipil Negara

isunya sih umur pensiun PNS struktural tambah 2 tahun ,
3. Pemilihan Presiden RI (lagi)

sejarah membuktikan Presiden baru,kabinet baru, menpan baru, kebijakan baru

4. gaji naik 6 %

yang menurut ahli keuangan keluarga atau agen asuransi sekedar BEP tidak bisa mengimbangi kenaikan harga sembako apalagi harga pentol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun