Sebagai PNS atau yang sekarang di aqikah kan bernama Aparatur Sipil Negera, saya kalo di suruh mempelajari suatu peraturan yang berkaitan dengan pekerjaan susahnya minta ampun, males. Belum lagi dengan tata naskah dinas mesti disesuaikan dengan peraturannya, beda dengan gaya surat menyurat zaman kuliah, zaman SMA, apalagi SD. Ibarat kata kalau nulis surat cinta hanya ada 2 keputusan, diterima atau dirobek, alias di robek sendiri. Sedangkan surat resmi di pemerintahan berdampak pada banyak hal, ya aturan sebagai dasar surat tersebut, respon dari masyarakat, dan bisa menimbulkan respon pihak lain. Itulah konsekuensi menjadi pelayan peraturan, coba kalo tidak di gaji tidak berlelah saya membongkar arsip mencari peraturan-peraturan dari tingkat pusat maksudnya ya surat dari pemerintah pusat seperti kementerian, lalu tumpukan peraturan provinsi dan terakhir peraturan daerah, kalo perlu peraturan sampai ke desa. Suntuk mata membaca menelaah peraturan dan mencatatnya, tidak ada jeda ilustrasi kaya cersil Kho Ping Ho. Jangan anda tanya kenapa tidak menggunakan internet dan komputer ? Sungguh bro saya mendapat titah menjadi pelayan peraturan ketika bermula jaman mesin tik dan stensilan.
Walau sekarang dipermudah mencari peraturan maupun informasi tentang pelaksanaannya di internet mbah google, kadang masih mumet hardisk pikiran karena belum paham peraturan lama tambah peraturan baru. Dari awal browsing itulah mulai di ajak kenalan ke FB, twitter, karena suka berlanganan eceran kompas mulai dah baca yang gratisan di kompas.com. Terbaca kompasiana juga akibat kecelakaan salah ngelik di kompas.com, Jangan tanya saya seberapa suka dengan kompasiana yang jelas seumur profil saya disini dan sebelumnya. Tulisan rekan-rekan di kompasiana mudah dibaca, menambah wawasan dan menyegarkan dan men cuti kan pikiran dari keteraturan peraturan yang telah terpatri di pekerjaan. Sebenarnya saya hanya ingin sebagai pengagum berstatus pembaca saja tanpa menulis, namun sejak foto profil berubah jadi gambar ayam dan admin minta verifikasi bikin ketar ketir juga ni bisa-bisa di “DO” dari kompasiana. Ini tulisan juga terinspirasi dari suhu-suhu kompasiana seperti omjay, kang pepih dan banyak lagi yang lainnya. Smoga bermanfaat untuk memperbaiki diri, salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H