Pagi minggu pada hujan, dengan segelas kopi mencoba mendongkrak mata yang masih ngantuk. Buka twitter sambil lihat topik trending apa yang sedang terjadi di dunia maya.Â
Sambil menelusuri beranda twiter beberapa status dari warga maupun berita tidak terlalu menarik. Namun ketika ada cerita menulis sulit dari twitnya Kompasiana.com mata menjadi terhenti dan otak menganggap serius. Â
Warga Kompasiana.comÂ
Untuk membaca artikel di Kompasiana.com dari twitter langsung otomatis masuk ke kompasiana.com. Kok bisa langsung ya, mungkin karena saya sudah terdaftar sebagai warga sejak januri 2014 dengan status debutan.Â
Bagi yang belum memiliki akun, cukup sederhana yaitu:
1. punya alamat email pribadi
2. masuk ke alamat Kompasiana.com
3. klik masuk di pojok kanan atas, lalu pilih daftar
4. masukan info data anda lalu klik daftar
5. buka kotak masuk email anda, lalu klik link yang diberikan oleh Kompasiana.com
6. selesai
Kalau sudah menjadi warga lalu ngapain? ya nulis. Ga bisa! ya buat baca kaya saya. Coba deh lihat profil ini, dari tahun 2014 sampai 2020 itu enam tahunan sebagai penulis menulis pemula cuma 12 biji artikel dengan gaya tulisan males-malesan.
Setelah membaca artikel dari om Andri Mastiyanto di kompasiana dengan judul "Menulis itu Sulit! 7 Langkah Mudah Menjadi Penulis Pemula" telah menjadi  inspirasi bagi saya untuk menulis kembali.Â
Tentunya sebagai warga yang baik setelah membaca perlu ber-"Say hello" dengan yang punya rumah. Ya tidak mesti mencet bell kaya rumah beneran.Â
Pertama adab berkunjung ke sesama warga Kompasiana.com dengan Beri Nilai di akhir tulisan yang sudah tersedia dengan 7 pilihan seperti, unik, tidak menarik, menghibur, menarik, inspiratif, bermanfaat, dan aktual.Â
Yang kedua Beri Komentar dengan kolom yang juga telah disediakan di akhir tulisan setelah beri nilai. Apa cukup komentar dengan tulisan say hello dan pujian sepatah dua patah kata? Bagi saya merugikan, mengapa?