Mohon tunggu...
AMIRUDDIN ALATAS
AMIRUDDIN ALATAS Mohon Tunggu... -

Merekan sejarah yang tak terkatakan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu di Hari Raya

8 Oktober 2013   13:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:49 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena Golongan Putih (golput) yang terjadi di Negara ini semakin memprihatinkan. Pelaksanaan Pemilihan Umum di berbagai daerah terus menunjukkan angka Golput jadi pemenangnya. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu lalu, sunggguh menyedihkan karena tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 59.58 persen.

Tingginya angka Golput itu, selain dikarenakan tingkat kesadaran berdemokrasi masyarakat Jatim masih rendah, tetapi juga dikarenakan sulitnya sistem pemilihan langsung, sehingga tidak bisa mewadahi para pemilih yang berada diperantauan. Pemilih yang berada diperantauan profesinya bermacam-macam mulai dari pekerja sampai mahasiswa yang jumlahnya mencapai jutaan. Memang mereka diliburkan pada saat pemilihan berlangsung, akan tetapi sangat mustahil sekali mereka akan pulang kampung hanya karena ingin menyalurkan suaranya, mengingat hari libur mereka hanya sehari. Sehingga permasalahan utamanya adalah waktu pemilihan yang perlu disetting sedemikian rupa sehingga angka golput bisa ditekan.

Indonesia mempunyai waktu yang sangat menarik, dimana hampir semua orang yang ada di perantauan bisa pulang kampung. Momen itu adalah Libur Hari Raya Idul Fitri yang cukup panjang. Sudah dapat dipastikan bahwa orang yang merantau ke berbagai daerah bahkan ke luar negeri pun, ketika sampai momen hari raya idul firti akan berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya.

Mengingat fenomena mudik besar-besaran itu terjadi setiap tahun, apakah tidak sebaiknya kalau pemilihan umum, baik pemilihan legislatifatau pemilihan kepala daerah sampai presiden, dilaksanakan pada momen hari raya itu. Hari raya idul fitri merupakan momen silaturahminya masyarakat yang menganut islam, sehingga kalau pemilu dilaksanakan pada waktu itu, masyarakat akan merasa senang karena pemilu akan dijadikan ajang bersilaturahmi kepada sanak famili dan teman-temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun