Mohon tunggu...
AMIRUDDIN ALATAS
AMIRUDDIN ALATAS Mohon Tunggu... -

Merekan sejarah yang tak terkatakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rekayasa Angka

18 April 2014   04:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika PPK dan Panwascam sekongkol demi angka

Jangan harap keadilan bisa tercipta

Rapat tipu-tipu bukanlah rahasia

Dimana-mana muncul seperti spora

dan suara yang terangkum dalam angka

Sangat mudah direka-reka

91 berubah 19

102 berganti 12

Sementara saksi tak lagi bisa bicara

bungkam karena takut diancam

Kini takdir tak lagi di Tuhan

tapi merekalah yang berhak menentukan

dengan tangan-tangan jailnya yang jahanam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun