Mohon tunggu...
Amir Tengku Ramly
Amir Tengku Ramly Mohon Tunggu... Dosen - Lecture, Trainer, Asesor

Kepala Pusat Studi SDM SPS UIKA Bogor. Founder Pumping HR Institute, Trainer Nasional lisensi BNSP, Penemu konsep belajar Pumping HR Model. Aktifitas www.amirtengku.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Kaya

4 Maret 2015   18:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:10 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fungsi sebagai guru adalah situasi yang bersifat universal.Setiap orang melakukan fungsi tersebut, termasuk anda, orangtua, suami, istri, kekasih, kakak atau seseorang yang membutuhkan sesuatu untuk menuangkan kembali pengetahuan dan pengalamannyaguna menjadi lebihbermanfaat.

Proses pengajaran tidak hanya ditujukan pada orang yang memiliki jabatan sebagai guru tetapi juga untuk anda yang memfungsikan diri sebagai guru buat anak-anak dirumah,bawahan, mitra kerja, adik-adik,atau kekasih anda sekalipun. Jembatan untuk itu semua,bagi siapa saja yang ingin senantiasa memiliki samangat dalam komunikasi dan senantiasa menjadi fokus intelektual dalam pengajaran yang diberikan, harus memiliki jiwa sebagai guru kaya.

Pengertian Guru Kaya

Guru kaya bagi penulis adalah seperti yang pernah diucapkan Soekarno;‘guru yang baik adalah guru yang mampu menanamkan sifat rajawali dalam dada anak didiknya’.Atau seperti tersirat dari pesannya Ali bin Abi Thalib ‘Guru kaya adalah guru yang senantiasa mementingkan ilmu dari harta, karena ilmu akan menjaga mu sedangkan harta malah engkau yang menjaganya’.

Guru kaya adalah orang seperti anda yangberpikir dan menghendaki perubahan dalam cara pandang terhadap diri dan lingkungan pengajaran.Guru kaya adalah seperti sosok dalam karya Poule Fraire, ‘guru kaya mengajar dengan menegakkan humanisasi dan realitas diri peserta didik.Guru kaya senantiasa memiliki visi dan misi dalam hidup dan perjuangan profesinya.

Guru kaya, guru yang tidak hanya memandang keberadaan dirinya sebagai sebuah jabatan yang pengajarannya hanya sebagai tuntutan kewajiban saja tapi juga memiliki sikap profesional, kepemilikan dan visi yang jelas terhadap hidup dan dunia pengajarannya.Guru kaya senantiasa berkata, ‘Murid dan pengajaran merupakan kekayaan hakiki’; ‘carilah ilmu karena ia membuat hatimu bercahaya’;‘Mendengarlah dengan mata dan hati’; ‘Jadikan pendidikan sebagai tabungan masa depan paling berharga’.

Pentingnya Perubahan

Kita hidup dalam suatu abad yang penuh dengan perubahan-perubahan cepat, abad yang dipenuhi dengan penemuan baru dalam pengetahuan dan teknologi, teori-teori dan metoda serta permasalahan baru dan pemecahannya.Peter F. Drucker dalam karyanya ‘manajemen ditengah perubahan besar’memastikan bahwa peristiwa-peristiwa penting pada abad ini, akan menjadi warisan abadi.Perubahan sosialyang jauh lebih kecil dan lambat sebelum era reformasi sebagai dampak tidak adanya perubahan paradigma sosial, telah memicu terjadinya krisis-krisis intelektual dan spiritual yang parah.

Kondisi diatas mengharuskan kita untuk berubah,karena perubahan adalah satu-satunya pilihan bagi kita yang mengharapkan kemajuan.Perubahan senantiasa konstan dan kontinu.Pentingnya akan perubahan telah sejak awal diserukan para rasul Allah.Alqur’an dengan tegas mensinyalir ‘bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak mengubahnya sendiri’ (QS; 13:11).

Dale Carnegie merespon ini, dengan mengatakan:

“hendaklah pikiran anda selalu terbuka terhadap perubahan, sambutlah dan rangkullah perubahan itu, hanya dengan mempertimbangkan dan mempertimbangkan ulang pendapat dan pemikiran anda, anda dapat maju’.

Berubah seperti apa?Secara ilmu eksistensi diri perubahan terbaik adalah menjadi (to be), bukan memiliki (to have).Bagi pendidik dalam modus hubungan ‘menjadi’ dengan dunia pengajaran mempunyai kualitas yang kuat bila pendidik bersifat biofili, yakni kecintaan pada segala yang memiliki kehidupan atau maknawiyah.Sedangkan dalam modus ‘memiliki’bersifat nekrofili, yakni kecintaan pada segala yang tidak memiliki jiwa kehidupan.

Menjadi manusia yang siap berubah, membutuhkan keyakinan kuat dalam diri kita pribadi, terutama sisi hatinya.Bagaimana memulai hidup dalam konteks perubahan?Beranikah anda mencukur kumis anda, yang sudah anda pelihara bertahun-tahun, sehabis membaca buku ini?Memotong habis rambut anda yang setiap bulan anda keluarkan biaya mahal untuk perawatannya?Beranikah anda merubah penampilan anda?Sikap kerja anda? Cara anda tersenyum dan menyapa orang lain? Siapkah anda merubah pola pikir anda? Siapkah anda menerima hal baru sebagai bagian kema-juan diri anda?

Jawaban-jawaban anda, memberikan gambaran utuh hidup tentang kesiapan anda menjadi manusia baru.Lakukan perubahan pengajaran menurut skema perubahan sikap dan kebiasaan anda.

Kuadran Guru Kaya

Untuk menjadi guru yang memiliki kecintaan pada jiwa kehidupan (biofili) secara profesi harus berpindah dari kuadran paradigma memiliki (to have) ke kuadran paradigma menjadi (to be).Terobsesi dari Kiyosaki, guru dapat dikelompokkan dalam 4 kuadran utama, yakni; guru pekerja, guru profesional, guru pemilik dan guru perancang.

Dasar dari pembagian kuadran ini adalah keinginan untuk maju dan berubah (pergeseran paradigma) dan sumber penghasilan kita sehari-hari. Ada 4 kuadran utama yang akan membedakan anda sebagai guru:

¨Kuadran I: Guru Pekerja. Guru yang sebatas melaksanakan pekerjaannya

¨Kuadran II: Guru Profesional.Guru yang memiliki profesionalitas(keahlian)lebih dengan harga tertentu

¨Kuadran III: Guru Pemilik.Guru yang memiliki lembaga pendidikan/yang mengendalikan sistem

¨Kuadran IV: Guru Perancang.Guru yang memahami makna profesinya, memiliki visi dan merancang pengajarannya secara hidup.

Dikatakan guru pekerja bila anda termasuk guru yang menyukai kemapanan, tidak ada keinginan untuk berubah, anda senang dengan pekerjaan rutinitas yang menjadi tanggungjawab, mengajar dengan cara yang sama tentang hal yang sama kepada orang yang berbeda.Pada kuadran ini anda memiliki paradigma nekrofili. Anda adalah orang yang berada dalam sistem yang sudah mapan. Sumber penghasilan anda adalah satu-satunya dari gaji/honor bulanan/mingguan ditambah dari proyek-proyek sekala kecil dan rutin.

Dikatakan guru profesional bila anda termasuk guru yang menyukai tantangan dalam mengajar, senang dengan pekerjaan yang mandiri, tidak rutin tapi memuaskan, senang berpindah tempat kerja dengan pekerjaan yang sama.Pada kuadran ini anda mulai mengalami pergeseran paradigma tetapi masih pada konsep nekrofili.Anda menjadi sistem bagi diri anda sendiri. Sumber penghasilan anda adalah sebagai profesional yang memiliki nilai (harga) setiap kali anda mengajar.

Dikatakan guru pemilik bila anda adalah pemilik lembaga sekolah,pemodal, pimpinan yayasan, bagian dari kelompok pengambil keputusan,senang dengan peran sebagai investor dan atau pimpinan dengan tujuan mendapatkan penghasilan dari investasi/tugas tersebut.Anda adalah orang yang menjalankan sistem secara strategis, untuk mengendalikan diri dan orang lain bagi kemajuan lembaga.Pada kuadran ini anda mengalami pergeseran paradigma yang sangat jelas antara nekrofili dan biofili.Sumber penghasilan anda adalah dari sistem yang anda kendalikan.

Dikatakan guru perancang bila anda adalah guru yang berfungsi sebagai perancang masa depan pengajaran, bersifat inovatif , senang pada ide dan perubahan yang mengaktifkan pengajaran.Anda adalah orang yang kaya dengan ide/gagasan yang inovatif yang menjadikan anda orang yang sangat berarti.Anda menjadi perancang sistem bagi kemajuan diri dan masa depan orang lain.Pada kuadran ini menunjukkan bahwa pergeseran paradigma anda sudah terjadi sepenuhnya kearah biofili.Sumber penghasilan anda adalah dari sistem dan gagasan yang diterapkan banyak orang.Ide dan gagasan bekerja untuk menghasilkan uang bagi anda.

Perpindahan kuadran terjadi melalui pergeseran paradigma guru,oleh Erich Fromm dalamword perspective (modus memiliki dan menjadi) digambarkan sebagai sebuah proses suatu kesadaran baru yang dapat menjunjung kita untuk mengatasi ketakutan, ketidaktahuan, dan kesepian makna hidup yang mencekam. Pembawa risalah kebenaran, rasulullah dalam hadistnya memaksudkan perubahan adalah seseorang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini (hadist).

Kompetensi Guru Kaya

Guru kaya sesungguhnya menggambarkan keadaan seseorangyang mampu memadukan kompetensi pribadi dengan kompetensi profesinya.Kompetensi pribadi ditentukan oleh kepribadian anda sebagai sosokyang anda harapkan.Dikatakan kepribadian kuat bila pengenalan potret diri didukungmentalitas, moralitas dan spiritualitas yang kuat.Dikatakan memiliki mentalitas pribadi yang kuat, bila senantiasa bersikap jujur,meyakini nilai-nilai, memegang teguh komitmen serta selalu meyakini bahwa kehidupan menyediakan segala sesuatunya dalam porsi melimpah bagi setiap orang.

Dikatakan memiliki moralitas yang baik bila memiliki nilai dan norma serta prinsip hidup dengan tetap berempati dengan lingkungannya. Dikatakan memiliki nilai-nilai spiritualitas yang kuat bila meyakini prinsip dan nilai-nilai yang menggambarkan kebesaran Allah dalam mengekspresikan gagasan dan perasaan dengan berani, diikuti timbang rasa terhadap gagasan maupun perasaan orang lain.

Kompetensi pribadi diperoleh bila kepribadian sejatiyang telah dilengkapi oleh visi, kepemimpinan pribadi dan pengelolaan diri yang baik.Dikatakan bervisi bila seseorang menjalankan hidup dan dunia profesinya dengan mengekspresikan keinginan, tujuan,dan makna hidup pribadi.Kepemimpinan pribadi ditunjukkan dengan jiwa dan sikap serta perjuangan yang memiliki nilai-nilai dan prinsip hidup.Pengelolaan pribadi ditunjukkan oleh aktifitas diri yang terkendali untuk mencapai efektifitas pribadi yangfokus pada visi dan tujuan hidup.

Kompetensi profesiditentukan oleh kecakapan yang kuat.Dikatakan memiliki kecakapan yang kuat bila mampu memotret pribadi peserta didik/orang lain (personalisasi) yang diimbangi oleh pribadi yang memiliki pengetahuan, hasrat dan exercise.Pengetahuan berarti memahami apa yang harus diperbuat dan mengapa;hasrat adalah motivasi untuk melakukan tindakan tertentu;exercise berarti mencoba mempraktekkan atau mengekspresikan.

Kompetensi profesi diperoleh bila kecakapan kuat yang telah dilengkapi oleh pribadi yang memiliki kecakapan akademis, kecakapan intuitif dan kecakapan rasa.Kecakapan akademis di-peroleh sebagai hasil bekerjanya fungsi panca indera dengan fungsi otak kiri.Kecakapan intuitif diperoleh sebagai hasil dari berfungsinya panca indera dengan fungsi otak kanan.Kecakapan rasa diperoleh dari hasil proses kerja fungsi panca indera dengan kepekaan emosi dan fungsi hati .

Prinsip dan Nilai-Nilai

Agar kepribadian guru kaya memiliki keseimbangan dalam dunia dirinya sebagai individu dengan dunia profesinya sebagai sosok yang perlu ‘digugu dan ditiru’ maka harus memiliki prinsip dan nilai-nilai, yang harus menjadi pusat kehidupan dan aktifitasnya.

Prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi pusat untuk menyeimbangkan kepribadiandan kecakapan, sesungguhnya terletak pada hati guru itu sendiri.Seberapa besar cahaya hati guru tersebut akan berpengaruh nyata pada keberhasilanmenyeimbangkan kepribadian dan kecakapan profesinya.Pentingnya keseimbangan ini tersirat dan bermakna sepertifirmanAllah, ‘wahai jiwa-jiwa yang tenang kembalilah kamu kepada Tuhanmu dengan gembira dan menggembirakan (QS; AlFajr: 25-26), menguatkan begitu pentingnya pula cahaya hati.

Cahaya hati adalah pancaran nilai-nilai yang dianut seorang guru dalam aktifitas pribadi dan profesinya. Cahaya hati diperoleh melaluiketerbukaan hati, penataan dan memfungsikan hati.Hati adalah raja, tidak ada yang dapat memerintahkan raja kecuali dirinya, dan Allah SWT.Didalam diri manusia ada segumpal daging (hati) apabila ia baik, maka baiklah manusia tersebut (hadist)

Hati hanya dapat dibuka, ditata dan difungsikan oleh diri kita sendiri dan petunjuk Allah.Prosesnya dengan menjinakkan dan mengendalikannya nafsu dan amarah.Ada 10 cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan nafsu dan amarah tersebut;tobat,khauf, zuhud, syukur, ikhlas dan jujur, tawakal, cinta, ridha terhadap qadha’, dan mengingat mati serta ragam siksa ruhani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun