Mohon tunggu...
Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin Mohon Tunggu... -

Love and peace

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Air Suci Rasul

23 Maret 2014   14:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Rasul Muhammad dikenal sebagai ‘Al-Insan Al-Kaamil’, yang berarti “Manusia Sempurna’. Allah SWT di dalam firmanNya berkata, ia adalah manusia terbaik dan teladan terbaik bagi umat Islam. (Surah 33:21). Begitu sempurnanya Rasul, sehingga Rasul begitu dimuliakan di hadapan umat dan segala sesuatu yang berasal dari Rasul adalah yang terbaik dari segala yang terbaik.

Di suatu hadist disebutkan ‘Nabi Muhammad biasa buang air kecil ke dalam wadah yang dibentuk dari batang pohon palem, di dalam kamarnya di malam hari dan menyimpannya di bawah tempat tidurnya. Pelayan perempuannya, Barakha, suatu ketika tanpa sengaja meminumnya karena haus di malam hari. Setelah mengetahui hal tsb esok paginya, Nabi Muhammad mentertawakannya, memberinya berkat dan berkata: “kau tidak akan pernah merasa sakit perut sejak hari ini, dan kau menyelamatkan dirimu dari api neraka.” (Al-Tabari 39:199)

Hadist ini hanyalah satu dari sekian banyak hadist lainnya yang menunjukkan kesempurnaan yang dipertahankan di antara umatnya.

Di suatu hadist lainnya juga dikisahkan tentang Anas yang pernah berkata, “Suatu ketika Nabi Allah buang air kecil ke dalam sumur yang berada di dalam rumahku. Anas melanjutkan, “Tidak ada sumur di Madinah yang rasanya lebih sejuk dan manis dari ini. Ketika para Sahabah (sahabat Muhammad) datang ke rumahku, aku memberi mereka air manis dari sumur ini.”

Anas lantas menambahkan: “….Selanjutnya aku berpikir, jika saja Allah memberitahuku mengenai kotoran rasulnya, agar aku dapat mengkonsumsinya! Aku melihat tanah tempat dimana ia duduk bersih. Lalu aku bertanya, ‘Bukankah kau buang air? Ia menjawab, ‘Ya, tapi bumi diperintahkan menyembunyikan kotoran kami, para nabi.’ (Dala’il Al-Nabuwwah 2:381, Dar Al-Baz, Makkah)

Ini menunjukkan kerendah hatian Rasul, sehingga Rasul selalu menyembunyikan kotoran beliau. Karena beliau tidak mau kalau para pengikutnya mengambil kotoran beliau untuk dimuliakan.

Demikianlah sekelumit kecil tentang kemulian Rasul. Sehingga apapun yang dikeluarkan oleh beliau, bahkan kotoran dan air seninya sekalipun begitu suci dan memberi berkah bagi umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun