Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pola dan Ciri Khas Partai Politik

15 Januari 2014   17:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keberhasilan

Ramai-ramai klaim diri

Kegagalan

Ramai-ramai tunjuk sana sini

------

Begitu mudahnya tebar janji

Karena tak punya beban harus menepati

Bila diingatkan pada janji-janji

Mereka berkelit, salah sendiri kenapa memilih

------

Katanya katakan tidak pada korupsi

Ternyata tetap korupsi

Katanya ingin sejahterakan rakyat

Ternyata tak tahu didekatnya ada yang melarat

------

Ditangkap karena korupsi

Mereka tetap percaya diri

Tersenyum dan melambai

Mengaku diri tetap bersih

------

Bukti dan rekaman tinggal sangkal saja

Pengacara bertarif mahal siap sedia

Rekan-rekan selalu membela

Demi kepentingan bersama

------

Lihatlah cara dan gaya mereka memperkenalkan diri

Tak peduli ratusan pohon disakiti

Demi terpampangnya poster narsis diri

Tidak peduli aturan melarang

Mereka cuek pasang iklan dengan tenang

------

Saat kampanye terlihat mereka sebenarnya

Berdiri dipanggung dengan santainya

Terlindung dari panas dan dinginnya cuaca

Sedangkan rakyat, mereka sudah biasa pikirnya

------

Saat terpilih

Mereka kerja di gedung megah

Mendapat fasilitas nyaman dan mewah

Terlupa pada rakyat yang menitip asa

------

Saat bekerja mereka lupa pada janji-janji

Terlalu sibuk dengan lobi-lobi

Demi pundi-pundi mereka bunuh hati dan harga diri

Tak peduli jika rakyat akan mati

------

Mereka berpikir tentang masa depan

Agar kaya raya hingga banyak turunan

Tak heran saat punya kuasa dan wewenang

Mereka sibuk mencari uang

Berhitung untung dan peluang dari anggaran

------

Mereka semua dari partai politik

Penuh taktik dan intrik

------

Lawan bisa jadi teman

Teman bisa jadi lawan

Teman dan lawan pun bisa dimakan

Yang penting bukan dia yang jadi korban

------

Tinggal atur dan setor sekian uang

Skenario pun mulus dijalankan

Semua aman dan semua senang

Rakyat tetap jadi yang terlupakan

------

Setelah lima tahun terlewati

Mereka ingat rakyat kembali

Cukup beri janji-janji lagi

Seperti biasa, selalu ada yang mau memilih

------

Cukup berikan dangdutan

Artis-artis bergoyang mengundang

Hadirin pun senang dan bergoyang

Sambil berharap dapat hadiah undian

------

Siklus yang terus berulang

Dari dulu hingga sekarang

Mungkin juga di masa depan

Belum jua akan ada perubahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun