Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Menyikapi Ngidam Ibu Hamil dengan Bijak

9 November 2013   12:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bisa dikatakan mayoritas ibu hamil (bumil) mengalami yang namanya ngidam. Secara ilmu pengetahuan belum ada yang bisa memastikan penyebabnya. Ada beberapa dugaan yang dipakai untuk menjelaskan penyebabnya seperti perubahan hormon, kondisi psikologis, untuk mengatasi keluhan saat hamil seperti mual, dan penjelasan lainnya.

Saat bumil ngidam tidaklah masalah bila yang diinginkannya adalah sesuatu yang mudah didapatkan, tidak berbahaya, tidak berlebihandan masuk akal untuk bisa diusahakan. Namun adakalanya bumil ngidam sesuatu yang aneh, susah diwujudkan, berlebihan dan lain sebagainya yang bisa jadi dapat menimbulkan permasalahan bahkan membahayakan kesehatan Ibu dan janin. Kita tentu sering mendengar adanya bumil yang ngidam sesuatu yang aneh, tidak baik bahkan berbahaya. Ada yang ngidam ingin menjambak rambut orang lain, makan spon pencuci piring, merokok, makan kapur, tidak mau mandi dan banyak lagi ngidam yang aneh. Ngidam yang aneh dan berbahaya seperti ini akan sangat beresiko mengganggu kesehatan ibu dan janinnya. Selain itu ngidam yang sederhana pun bisa menimbulan masalah bila terlalu sering dan banyak. Misalnya ngidam makan mangga muda, konsumsi yang terlalu banyak dan sering dapat berefek negatif bagi kesehatan khususnya pencernaan bumil yang bisa juga mempengaruhi janinnya.

Peran dan dukungan suami beserta keluarga seperti orang tua, kakak, adik bahkan anak sangat penting untuk menyikapi dengan bijak dan mengatasi ngidam-ngidam yang aneh tersebut. Pertama kali yang harus dilakukan tentulah dengan memberikan pengertian kepada bumil dengan lembut dan penuh kasih sayang mengenai baik buruknya sesuatu yang sedang diidamkannya selama kehamilan. Misalnya dengan sama-sama membaca majalah kesehatan, mengakses situs-situs yang menyajikan informasi mengenai menjaga kehamilan, mengajak konsultasi ke dokter yang sesudahnyan diteruskan dengan jalan-jalan di taman atau di mall yang akan membuatnya melupakan perihal keingingan ngidam yang aneh tersebut. Bila kebetulan sedang konsultasi di klinik yang juga merupakan tempat bersalin, maka dapat mengajak bumil melihat-lihat ruangan bayi yang baru lahir. Diharapkan dengan melihat bayi-bayi yang lucu dan mendengar tangisannya akan membuat bumil lebih semangat menjalani kehamilan dan berusaha maksimal untuk menjaganya. Kadang juga ada bayi-bayi yang bermasalah di suatu klinik, dengan melihat hal ini dan penjelasan/pendekatan yang tepat, bumil akan kembali meninjau bahkan tidak lagi menginginkan ngidamnya yang dapat membahayakan diri sendiri terutama sang janin.

Mengajak bumil beraktivitas yang positif dan ceriajuga dapat membuatnya melupakan ngidam yang kurang baik. Misalnya bersama suami, anak dan keluarga jalan-jalan pagi di taman, berlibur dan menginap di tempat-tempat wisata kesukaannya, melihat foto-foto bayi anak sebelumnya, menyanyi karaoke baik di rumah ataupun di tempat wisata karaoke, menonton beraneka film favoritnya, atau bisa juga dengan memberinya kursus singkat yang mengasyikkan namun tidak terlalu berat seperti membuat kue dan workshop menulis. Sang suami juga bisa membuat agenda khusus yang menarik untuk diisi bersama-sama mengenai apa saja yang dilakukan selama kehamilan seperti lucunya mengamati gerakan janin lewat layar USG dan mendengar detak jantungnya, di dalam buku juga dapat ditempelkan foto hasil USG. Mulai mencari-cari nama untuk anak juga akan mengasyikkan karena akan menimbulkan komunikasi dua arah antara suami-istri yang makin menambah kemesraan. Kegiatan lainnya bisa dengan mengajak untuk melihat-lihat toko penjual perlengkapan bayi dan mulai membeli sedikit demi sedikit kebutuhan bayi, atau mengajak bumil bersosialisasi dengan bumil lainnya misalnya dengan senam kehamilan, yoga kehamilan, pijat, parenting class dan sebagainya.

Ibu hamil mengalami banyak perbedaan dan perubahan selama kehamilan. Hal ini membuat mereka lebih rapuh dan mudah berubah perasaannya. Mungkin hal ini juga yang membuat timbulnya aneka ngidam yang aneh dan kurang baik untuk kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Suami harus memposisikan diri sebagai pihak yang paling mengerti kebutuhan dan kemauan istri. Kemesraan dan kelembutan terhadap istri harus lebih ditingkatkan lagi dari biasanya. Jangan biarkan istri kelelahan mengerjakan tugas domestik rumah tangga termasuk keharusan mengurusi suami secara paripurna. Justru suami-lah yang seharusnya menjadi pelayan istri yang sedang hamil dengan membantu meringankan pekerjaannya dan membuatnya nyaman. Hal ini sebagai tanda nyata cinta dan terimakasih sang suami karena istri harus melewati hari-hari yang melelahkan dan membuat fisiknya berubah demi memberikan buah hati yang akan membuat hidup lebih berwarna, indah dan membahagiakan.

Salam Suami Siaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun