Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keistimewaan Istri yang Tidak Terdapat pada Ibu sang Suami

13 Desember 2014   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:23 5688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah sangat banyak yang membahas tentang keistimewaan Ibu sehingga harus dihormati dan diutamakan khususnya oleh anak-anaknya. Sayangnya, hal ini sering jadi tameng para pria pengecut untuk mengabaikan istrinya. Mungkin hal tersebut karena ketidakmampuan berpikir atau karena hanya sedikit yang membahas keistimewaan istri yang tidak dimiliki oleh Ibu sang pria (suami). Atau bisa jadi karena kegagalan si Ibu yang tidak mengajarkan anaknya untuk menghormati wanita khususnya sang istri. Atau mungkin jangan-jangan karena sang Ibu adalah contoh istri yang kurang/tidak baik.

Berikut beberapa keistimewaan istri untuk suami yang bahkan tidak dimiliki oleh Ibu para suami.

1. Menyayangi dan merawat Suami meski belum lama mengenalnya.

Ibumu merawatmu adalah lumrah karena mengenalmu sejak lahir/kecil. Sedangkan istri yang baru mengenalmu tak sungkan merawat dan memenuhi segala kebutuhan suami, mengambil alih tugas dari sang Ibu suami.

2. Memenuhi kebutuhan yang tak mungkin dipenuhi oleh sang Ibu suami.

Sejak kecil, semua kebutuhan pria sebagai anak dipenuhi dan diberikan oleh Ibunya. Namun setelah dewasa, seorang pria membutuhkan seorang pendamping (istri) untuk memenuhi semua kebutuhannya. Apa yang diberikan oleh istri melengkapi kehidupan seorang pria, meskipun hal tersebut bisa juga tetap bisa diberikan oleh sang Ibu dari suami. Namun tetap saja sensasi dan efeknya secara psikologis sangatlah berbeda antara Ibu dan Istri. Khususnya kebutuhan biologis dan batin pria (suami) yang hanya bisa dipenuhi oleh sang istri.

3. Memberikan keturunan yang bisa menjadi penyelamat di akhirat.

Berdasarkan agama saya (Islam), ada 3 (tiga) hal yang pahalanya tetap mengalir bagi manusia yang telah wafat, yaitu: amal jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak sholeh (bukan doa ibu). Di sini peran istri semakin penting dan menjadi setara dengan sang Ibu dari Suami. Istri akan menjadi Ibu dari anak-anak sang Suami. Istri lah yang sangat berperan penting menjadikan anak-anak menjadi baik/sholeh/berhasil atau malah sebaliknya (tentu tanpa mengabaikan peran suami yang juga harus bertanggung jawab terhadap anak-anaknya).

Demikianlah betapa kedudukan istri tidak bisa diremehkan dan direndahkan. Bahkan istri bisa diandalkan untuk membantu suami dalam merawat ibunya. Istri dan Ibu adalah sama-sama penting bagi pria sejati, mandiri dan bertanggungjawab. Bila ada konflik antara keduanya, sang pria wajib bersikap baik pada keduanya sebagai anak sholeh bagi ibu, sebagai suami sholeh bagi istri. Juga berkewajiban mengusahakan keharmonisan keduanya. Menyakiti/merugikan salah satunya maka akan sama-sama durhaka, baik pada ibu maupun pada istri. Lebih parah lagi, sang suami yang merupakan kepala keluarga akan menjadi contoh buruk bagi anak-anaknya.

Di sisi lain, istri dan ibu harus sadar bahwa anak/suami nya memiliki kewajiban baik kepada ibu maupun istri.Terutama sang ibu jg harus sadar, bahwa anakx yang telah berumah tangga atau menjadi suami dan ayah, bukan lagi anak kecil yang selama ini harus selalu bergantung pada ibunya. Justru sang Ibu harus bangga bila sang anak tidak lagi merepotkanx dan bisa bertanggungjawab dengan baik sebagai suami dan kepala keluarga. Hal itu pertanda keberhasilan sang Ibu dalam mendidik dan memanusiakan anaknya.

Akhirul kalam, ibu dan istri adalah sama-sama penting bagi seorang pria sejati, mandiri dan bertanggung jawab. Kecuali bagi pria dewasa yang masih bermental kanak-kanak, yang tidak punya keteguhan dan keberanian menghadapi kenyataan berwarnanya kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun