Pantai dan sekaligus laut adalah tempat favorit untuk berwisata atau berekreasi. Selain itu juga merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan berbagai hobi. Hobi memancing, hobi berenang, hobi bermain air, hobi snorkel, hobi bersampan dan sebagainya.
Namun sayangnya, seringkali lingkungan di pantai, laut dan sekitarnya mendapatkan efek negatif dari aktivitas manusia yang berwisata ataupun melaksanakan hobinya. Yang terbanyak adalah membuang sampah sembarangan khususnya sampah plastik. Juga perbuatan vandalisme lainnya seperti corat-coret dan merusak secara sengaja.
Akan tetapi, ada lagi kerusakan lain yang dialami oleh lautan gara-gara aktivitas rekreasi atau hobi manusia. Kerusakan tersebut disebabkan ketidaktahuan dan ketidaksengajaan manusia. Faktor utamanya biasanya karena tidak bisa atau kurang mahir berenang.
Pengunjung di laut sangat senang berjalan-jalan di laut yang airnya sedang tidak dalam. Kedalamannya seperti sebatas lutut, sebatas dada atau paling maksimal sebatas leher yang membuat tetap bisa nyaman dan aman bernafas. Saat merasa lelah kala berenang, maka tinggal berdiri saja. Tidak seperti di tempat yang dalam, dimana harus memiliki keahlian berenang yang mumpuni.
Aktivitas manusia yang berjalan-jalan di laut yang tidak terlalu dalam tersebut ternyata bisa sangat merusak lingkungan di dasar laut dan juga mengganggu aktivitas biota laut seperti ikan-ikan yang sedang mencari makan. Hal ini sering saya saksikan langsung saat sedang berenang di laut.
Kaki-kaki manusia yang menginjak pasir, batu atau lumpur di dasar laut seringkali sekaligus menghancurkan rumah atau semacam tempat perlindungan ikan. Juga sangat mengganggu aktivitas ikan yang sedang mencari makan ataupun yang sedang berenang dan bermain-main. Ikan-ikan yang awalnya sedang beraktivitas dengan tenang, menjadi kocar-kacir karena injakan kaki-kaki manusia.
Lain halnya jika kita berenang meskipun di tempat yang tidak terlalu dalam. Ikan-ikan tidak akan terlalu takut sehingga tetap beraktivitas dengan aman dan nyaman. Demikian juga dasar laut tidak menjadi rusak terinjak dan teraduk gerakan kaki manusia. Sehingga rumah dan tempat perlindungan ikan tetap terjaga.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, "Kok saya bisa tahu kondisi di dalam/dasar laut?". Itu karena saya berenang menggunakan kacamata renang sehingga bisa leluasa mengamati keadaan di dalam laut. Hobi saya berenang sambil memperhatikan keadaan, pemandangan dan aktivitas di dalam/dasar laut. Kegiatan ini tidak jauh beda seperti saat kita melihat-lihat taman bunga atau kebun binatang. Â
Contoh pada video yang saya sertakan dalam artikel ini. Video tersebut saya rekam sendiri saat berenang di laut yang kedalamannya sekitar 1 meter saja (100cm). Meskipun dangkal, ternyata banyak aneka biota laut dan aktivitas beragam ikan. Mereka tidak terganggu ataupun merasa takut pada manusia yang sedang berenang. Sebaliknya, mereka akan sangat ketakutan jika ada gerakan kaki-kaki manusia yang menginjak dan menghancurkan lingkungannya.
Walaupun kedalaman laut hanya sebatas lutut, saya tetap berenang dan berusaha tidak menginjak dasar laut. Bila pun terpaksa harus menginjak, maka dipastikan terlebih dahulu agar jangan sampai menghancurkan rumah ikan ataupun mengganggu ikan yang sedang beraktivitas. Kita bisa mencari tempat-tempat yang relatif aman, misalnya menginjak batu yang tidak ada tumbuhan/lumut atau menginjak pasir yang sedang tidak ada ikan-ikan yang sedang beraktivitas atau mencari makan.