Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagi Mereka yang Jauh dari Keluarga

4 Juni 2019   17:41 Diperbarui: 4 Juni 2019   17:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Shutterstock

Ramadhan adalah bulan kehangatan bersama keluarga. Sahur dan Buka menjadi sangat berharga dan bermakna ketika dilakukan bersama-sama keluarga. Keluarga bisa berupa Suami, Istri dan anak-anak. Bisa juga antara anak dengan Ayah, Ibu dan Kakak/Adik.

Tapi ada banyak orang yang merasakan Ramadhan harus jauh dari keluarga. Berjarak ribuan kilometer hingga terpisah lautan samudera. Kebanyakan karena tuntutan pekerjaan ataupun sebab lainnya.

Saat bersama keluarga, membangunkan untuk sahur adalah waktu yang begitu bersemangat. Kadang dipenuhi tawa dan canda. Juga menjadi ajang berlomba-lomba. Kini bangun sahur tersadar hanya sendirian saja. Begitu malas rasanya, tapi harus dipaksakan agar mendapatkan keutamaan berpuasa.

Berbuka dengan keluarga adalah waktu yang bersejarah. Momen-momen yang terabadikan dalam memori. Tak masalah jika yang tersajikan hanyalah makanan dan minuman sederhana, seadanya. Semuanya menjadi nikmat dan sedap tak terkira. Kini berbuka seorang diri saja. Ramai sekitar tak terasa meriah di dalam dada. Tapi membayangkan nanti saatnya kan bersama, membuat kuat jiwa yang dahaga.  

Tentu saja Ramadhan menjadi terasa jauh berbeda. Tapi percayalah, keberkahannya tidak akan berkurang. Bahkan mungkin ganjaran kebaikannya berlipat ganda karena situasi dan kondisi yang tak biasa-biasa saja.

Tak ada kisah di dunia yang terjadi kebetulan begitu saja. Semua sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Termasuk kesendirian kala di bulan puasa. Dan jika nanti saat lebaran pun tetap tak bisa mudik jua.

Doa-doa terpanjatkan begitu syahdu. Demi kebaikan bersama di waktu berikutnya. Sekarang saatnya terus berjuang apapun keadaannya. Meskipun tak bisa berdekatan langsung dengan orang-orang tercinta.

Namun rasa syukur akan memberikan kebahagiaan dan keteguhan asa. Suatu saat kelak waktunya akan kembali bersama. Membayar semua dahaga dengan pelukan hangat dan tawa ceria bahagia selamanya.

Tetaplah kuat wahai sang pejuang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun