Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Pilihan

Karena Mudik, Durasi Puasa Bertambah

2 Juni 2019   21:30 Diperbarui: 2 Juni 2019   21:49 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penumpang pesawat (Kompas.com)

Saat melakukan perjalanan mudik, khususnya  ke tempat-tempat yang jaraknya jauh dan memenuhi syarat, diperbolehkan untuk tidak melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Akan tetapi puasanya harus diganti di hari lain di luar bulan Puasa. Meskipun demikian, banyak juga pemudik yang tetap berusaha berpuasa meskipun dalam perjalanan jauh.

Mau pilih yang mana, silahkan saja terserah pada keputusan masing-masing. Yang memilih tidak berpuasa, memang diperbolehkan dalam perjalanan jauh. Yang mau tetap berpuasa dalam perjalanan jauh karena merasa situasi dan kondisi tidak terlalu berat, juga dipersilahkan.

Bagi yang tetap berpuasa, maka waktu berpuasa akan tetap sama saja jika melakukan perjalanan dalam satu zona waktu. Misalnya sama-sama Waktu Indonesia Barat (WIB), ambil contoh mudik dari Aceh atau Medan ke Jakarta atau Bandung. Puasanya akan tetap sama sekitar 12 jam. Begitu juga yang mudik dalam zona Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa zona waktu di Indonesia terbari tiga, yaitu WIB, WITA dan WIT.

Yang unik, jika melakukan perjalanan jauh dari WITA ke WIB. Maka otomatis waktu berpuasanya lebih lama karena bertambah satu jam. Jadi berpuasanya selama 13 jam. Hal ini karena jadwal Imsak di daerah WITA lebih cepat satu jam dibandingkan WIB dan jadwal Magrib di daerah WIB lebih lama satu jam dibandingkan WITA.

Hal yang sama terjadi jika mudik dari WIT ke WITA. Jika mudik dari WITA ke WIB, maka waktu puasa akan lebih lama lagi yaitu menjadi 14 jam karena bertambah 2 jam. Tapi hal terjadi sebaliknya jika mudik dari WIB ke WITA, WITA ke WIT atau WIB ke WITA. Waktu puasanya makin berkurang satu sampai 2 jam.

Situasi tersebut saya rasakan saat perjalanan mudik dari Sulawesi Tenggara (WITA) ke Jakarta (WIB). Saya memutuskan untuk tetap berpuasa karena merasa situasi dan kondisi dalam perjalanan mudik tidak terlalu berat. Mudik dengan transportasi utama pesawat terbang relatif nyaman, meskipun berganti pesawat (2 pesawat).

Dari Sultra, sekitar jam 1 siang perjalanan dalam keadaan berpuasa dimulai. Setengah jam perjalanan darat dengan mobil untuk sampai ke bandara. Jam 2 siang perjalanan pesawat tahap pertama menuju Makassar. Jam 3 siang tiba di bandara Makassar dan transit sekitar 1 jam. Jam 4 sore perjalanan dilanjutkan dengan pesawat yang jauh lebih besar menuju Jakarta dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Tempat duduknya empuk dan dingin ber-AC membuat cepat tertidur dan tidak begitu merasakan perjalanan meskipun sejauh dua ribu kilometer. Juga tidak merasakan perbedaan apapun meskipun waktu berpuasa jadi bertambah satu jam. Hal ini juga berkat insfrastruktur perhubungan yang baik dan sarana transportasi yang nyaman, sehingga perjalanan jauh pun tidak terlalu melelahkan.

O ya, kebetulan pesawat yang saya tumpang memberikan satu kali makan dalam perjalanan. Pemberian makanan dilakukan sekitar jam 5 sore saat pesawat baru setengah perjalanan. Bagi yang berpuasa, tetap diberikan makanan untuk dibawa sebagai bekal buka puasa. Yang tidak berpuasa tetap dipersilahkan makan seperti biasa tanpa ada penumpang puasa yang merasa keberatan apalagi marah-marah karena tergoda dengan harum wangi makanan yang begitu menggoda iman.

Pesawat bersiap-siap mendarat di landasan pacu Bandara Sukarno-Hatta ketika matahari sebentar lagi tenggelam di ufuk barat. Dan begitu roda pendaratan menyentuh landasan, terdengar pengumuman dari awak pesawat bahwa waktu magrib telah tiba dan mengucapkan selamat berbuka bagi penumpang yang sedang berpuasa. Alhamdulillah, puasa saya dalam perjalanan ini berjalan lancar meskipun durasinya bertambah satu jam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun