Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Yang Paling Ditakutkan jika Akun Dihack

16 April 2019   18:48 Diperbarui: 16 April 2019   20:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap akun baik email ataupun akun medsos bisa saja dihack. Ada beberapa sebab yang memungkinkan akun dihack. Password yang tidak rumit (kuat) sehingga mudah ditebak oleh (alat) hacker, ataupun mencatat/menyimpan password di tempat yang mudah dicuri. Penggunaan akun disembarang tempat juga bisa membuat akun mudah dibobol, misalnya di computer public/warnet/kantor yang tidak aman hingga lupa log out.

Lalu apa yang paling ditakutkan bila kena hack? Apakah karena akun bisa dipakai untuk posting hal yang tidak-tidak? Jika demikian, maka mudah saja diatasi. Tinggal mengumumkan atau memberitahukan teman untuk disebarluaskan bahwa akun dihack. Dengan demikian publik akan maklum jika ada postingan yang aneh-aneh dari akun yang dihack.

Akan tetapi yang paling ditakutkan sebenarnya adalah informasi penting yang ada dalam inbox (FB), DM (Twitter) atau pesan-pesan khusus dalam WA. Data yang dimaksud bukanlah terkait data-data pribadi di Bank yang dengan cepat dan mudah diatasi dengan langsung menghubungi Bank terkait. Data yang dimaksud adalah data-data "penting". Di dalamnya sangat mungkin ada percakapan rahasia, berbahaya, hingga terkait pelanggaran hukum yang bukan delik aduan.

Bayangkan jika pesan-pesan atau percakapan penting tersebut dipublikasikan secara luas, maka akan menjadi kasus ataupun skandal. Bila ada pesan terkait perselingkuhan atau percakapan porno, tentu akan sangat memalukan jika sampai diketahui public secara luas, apalagi diketahui pihak keluarga atau orang terdekat. Terlebih lagi jika ada foto atau video yang lucu dan aneh.

Jika merasa akun dihack maka harus segera:

  • Menghubungi pengelola medsos untuk menonaktifkan akun;
  • Menghubungi bank atau pihak terkait keamanan keuangan (jika pernah pakai pesan dalam konfirmasi data) agar tidak dirugikan;
  • Lapor pada aparat berwenang agar bisa ditelusuri dan diforensik pelakunya.

Akan tetapi, kadangkala ada yang akunnya dihack tapi cuek aja. Pemiliknya tinggal mengumumkan dan membuat akun baru. Ini bisa jadi akunnya memang tidak memiliki pesan-pesan penting dan berbahaya. Namun mungkin saja, jika akun tersebut pura-pura dihack untuk tujuan tertentu, sehingga tidak kuatir terjadi kebocoran pesan-pesan penting.

Yang jelas, hanya aparat yang bisa menentukan melalui penyidikan dan penyelidikan apabila ada akun yang dihack. Apalagi jika akun yang dihack tersebut melakukan tindakan yang merugikan atau memalukan pemilik akun. Untuk diambil tindakan hokum pada pelaku, makan pemilik akun harus melaporkan secara resmi bahwa akunnya telah dihack.

Tapi jika ternyata akunnya hanya pura-pura dihack, maka besar kemungkinan pemilik akun tidak melapor kepada aparat yang berwenang. Karena aparat berwenang bisa mengetahui apakah suatu akun benar-benar dihack ataukah tidak (pura-pura). Jika ternyata pura-pura, maka bisa bermasalah menjadi laporan palsu.

Dan bagi yang benar dihack juga tetap akan merasa khawatir karena aparat juga sangat mungkin menemukan pesan-pesan yang melanggar hukum yang bisa diproses hokum. Misalnya jika terdapat pesan-pesan atau percakapan terkait makar, kecurangan, pornografi, korupsi, pembunuhan dan aktivitas criminal lainnya.

Jadi, mari gunakan akun email dan medsos dengan baik walaupun yang sifatnya tertutup/rahasia seperti pesan-pesan atau percakapan pribadi. Misalnya jangan kirim foto bugil meskipun ke istri/suami sendiri. Juga jangan lupa selalu hati-hati menjaga user-password (gunakan multi authentifikasi) dan tidak sembarangan menggunakannya misalnya untuk syarat mengakses sesuatu, ataupun saat ada wifi gratisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun