Aplikasi WhatsApp (WA) sudah lumrah menjadi sarana berkomunikasi yang cepat, mudah dan efektif. Apalagi dengan adanya Grup WhatsApp (WAG),Â
Informasi penting dapat dengan cepat disebarkan ke banyak orang sehingga langsung diketahui pihak yang berkepentingan. Keunggulan-keunggulan tersebut membuat banyak pihak membuat WAG untuk kepentingan pekerjaan.
Anggota WAG terkait pekerjaan tentulah sesama rekan kerja, baik di level manajer maupun staf.Â
Tujuan dibentuknya WAG pekerjaan adalah untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana dalam rangka mencapai manfaat dan outpun tertentu. Sudah seharusnya lah, WAG pekerjaan diisi dengan informasi-informasi terkait pekerjaan.
Sayangnya, tidak demikian yang terjadi. Selalu ada anggota WAG yang "baik hati" sehingga rajin mengirimkan berbagai informasi meskipun tak terkait dengan pekerjaan. Entah yang bersangkutan sadar atau tidak, jika kebaikannya tersebut sangat mengganggu orang lain yang menjadi anggota WAG.
Anggota grup yang mendapatkan notifikasi ada pesan yang masuk, tentulah mengira itu adalah informasi penting terkait pekerjaan. Jika sampai tidak dibaca, maka berpotensi menghambat kelancaran pekerjaan. Akan tetapi ketika pesan tersebut dibaca, ternyata isinya sama sekali tidak terkait pekerjaan. Ada yang hanya informasi basa-basi, informasi pribadi, gosip, politik, nasehat bijak hingga informasi terkait ajaran agama tertentu.
Khusus informasi terkait agama ini yang seringkali paling mengesalkan. Kalau hanya ucapan selamat terkait perayaan agama, tentulah tidak mengapa karena baik untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama. Akan tetapi pesan atau informasi yang dikirimkan tersebut seringkali khusus untuk agama tertentu saja dan malah bermuatan menyinggung agama atau paham yang berbeda.
Entah apa yang dipikirkan seorang yang hobi memposting nasehat agama yang sesuai dengan pemahamannya di WAG. Apalagi jika WAG tersebut anggotanya terdiri dari berbagai macam pemeluk agama atau paham yang berbeda. Hal ini tentu saja perilaku yang tidak menghormati pemeluk agama lainnya atau paham yang berbeda.
Perilaku anggota WAG pekerjaan yang hobi memposting informasi di luar konteks pekerjaan membuat saya malas membuka aplikasi WA di smartphone.Â
Notifikasi pesan dari WA secara umum saya blokir, kecuali dari nomor-nomor tertentu yang sangat penting seperti istri, anak dan keluarga.Â
Dengan demikian, keseharian saya tidak perlu lagi diganggu oleh pesan-pesan tak penting yang jumlahnya bisa mencapai puluhan ataupun ratusan yang berasal dari WAG pekerjaan. Hal ini juga membuat lebih hemat baterai karena tidak terkuras aneka notifikasi yang tidak penting.