Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memahami Konteks "Satu Penduduk Tanggung Utang Rp 13 Juta"

5 Februari 2019   20:11 Diperbarui: 6 Februari 2019   03:59 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Keuangan Sri Mulyani di diskusi Forum Merdeka Barat 9, Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).(Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)

Dalam suatu kesempatan, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyatakan bahwa (kurang lebihnya) kira-kira utang Negara 997 dollar AS per Kepala.

Pernyataan tersebut dimuat di Kompas.com dengan judul berita "Sri Mulyani: Satu Penduduk Indonesia Tanggung Utang Negara Rp 13 Juta". Memang bila dirupiahkan, maka dapat disimpulkan bahwa satu penduduk Indonesia (seolah) menanggung Rp13 juta.

Tak pelak, pernyataan tersebut ternyata banyak disalahpahami oleh banyak pihak. Juga ada yang menggunakannya secara serampangan untuk menyerang pemerintah.

Hal ini juga tak luput dijadikan bahan untuk menyerang SMI secara personal. Aneka tuduhan hingga fitnah dan hoaks terkait utang negara pun bertebaran.

Bahkan ada yang seenaknya menyimpulkan bahwa Indonesia sekarang dalam keadaan krisis, akan bangkrut gara-gara utang yang dianggapnya sangat besar dan membahayakan.

Sangat disayangkan, pernyataan SMI tersebut disalahpahami lalu digunakan seenaknya sendiri berdasarkan kepentingan tertentu. Padahal jika memahami Ilmu Ekonomi terkait Keuangan Negara khususnya APBN, maka pernyataan tersebut dapat dilihat sesuai konteks yang seharusnya. Dengan demikian dapat menangkap hal-hal positif dari pernyataan tersebut.

Tangkapan layar dari berita Kompas.com:
Tangkapan layar dari berita Kompas.com:
Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu dipahami terkait pernyataan utang tersebut yaitu:

1. Konteksnya untuk memudahkan pemahaman bahwa utang Indonesia masih wajar jika dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Sepertinya banyak yang tidak membaca berita secara utuh, lengkap, sampai selesai. Walaupun membaca semuanya belum tentu memahami berita tersebut. Bisa juga sebenarnya paham maksud dan konteksnya, namun tidak mau mengakuinya lalu sengaja membuat kesimpulan yang sesuai dengan kepentingan tertentu.

Padahal jika membaca beritanya dan paham, maka sangat jelas bahwa jumlah tersebut dimunculkan untuk memudahkan pemahaman bahwa jumlah utang Indonesia jauh lebih kecil dari negara-negara lainnya. Utang Indonesia 997 dollar AS per kepala, jelas jauh lebih kecil dibandingkan Amerika Serikat 62.000 dollar AS per kepala dan Jepang 82.000 dollar AS per kepala.

Apalagi sudah ditambahkan pernyataan yang positif bahwa utang tersebut tidak akan memberatkan penduduk Indonesia, 40 persen penduduk adalah usia muda dan produktif. Juga ditegaskan bahwa pemerintah terus berusaha menekan jumlah utang tidak terlampau tinggi dengan mengoptimalkan dan meningkatan penerimaan pajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun