Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para Pengabdi Hoaks

4 Februari 2019   20:34 Diperbarui: 4 Februari 2019   20:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo Lawan Pengabdi Hoaks. Sumber: NU Online

Hoaks sangat berbahaya bagi suatu negara. Hoaks akan membuat saling curiga, mudah diadu domba, yang pada akhirnya akan menimbulkan kekacauan dalam suatu negara. Sudah banyak buktinya bagaimana hoaks menyebabkan terjadinya peperangan. Hoaks juga sangat efektif untuk membuat rakyat tidak lagi percaya pada pemerintah hingga mudah dihasut untuk melakukan perlawanan yang berakibat pada terjadinya disintegrasi sebuah bangsa.
Mengapa hoaks begitu mudah menyebar dan akhirnya diyakini sebagai sebuah kebenaran? Hal ini disebabkan oleh adanya aktor intelektual yang sengaja menyebarkan hoax dan banyaknya kalangan yang awam (maaf: bodoh) yang begitu mudah percaya tanpa mau mencari informasi pembanding. Apalagi jika kedua pihak tersebut diliputi oleh kebencian yang begitu rupa, maka penyebaran hoaks pun akan menjadi masif. 
Mereka yang membuat dan menyebarkan hoaks secara sengaja dan berkali-kali ini makin leluasa karena belum terjerat hukum. Mereka-mereka ini bisa disebut sebagai Para Pengabdi Hoaks. Berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan para pengabdi hoaks, saya menyimpulkan bahwa secara umum mereka adalah: 
1. ORANG BODOH.Kategori ini adalah orang-orang yang tidak memiliki kompetensi atau keilmuan terkait berita hoaks yang ada di sekitarnya. Sehingga mereka percaya saja bila lingkungan sekitarnya banyak percaya lalu menyebarkan informasi hoaks yang sama.
Selain itu juga masuk kategori ini adalah orang-orang yang berpendidikan tapi malas mencari tahu atau cek dan ricek terkait informasi yang ada disekitar mereka. Apalagi jika informasi tersebut berasal dari orang-orang yang dianggap ahli, pintar, berpengaruh dan berasal dari kalangan yang sama. 
2. ORANG JAHAT.Kategori ini adalah mereka yang memang memiliki kompetensi dan pengetahuan diatas rata-rata. Orangnya pintar, berpendidikan tinggi, bahkan sangat berpengaruh di kalangan pengikutnya.
Mereka ini adalah aktor intelektual yang membuat dan menyebarkan hoaks. Jika mereka hanya menyebarkan hoaks, sebenarnya mereka mengetahuinya karena paham bagaimana data-data yang layak dipercaya, tahu cara cek dan ricek, juga punya kenalan atau ada di lingkungan yang kompeten dalam berbagai bidang.
Akan tetapi mereka tidak peduli semua itu. Mereka hanya menginginkan suatu keburukan menimpa orang lain yang tidak disukainya, agar makin banyak orang benci pada yang dibencinya, dan sebisa mungkin mau menjatuhkan orang yang dibenci atau yang dianggap musuh.
3. ORANG BODOH dan JAHAT. Kategori ini adalah mereka yang ada dalam angka 1, dan sekaligus diliputi kebencian pada pihak tertentu. Kebencian ini sangat mungkin muncul karena terpengaruh oleh mereka yang ada dalam angka 2. Akibatnya membuat diri menjadi merasa tahu segala hal hanya berbekal informasi dari orang-orang dalam kategori angka 2. Mereka pun menjadi makin semangat menyebarkan hoax untuk menjatuhkan bahkan mungkin mendzalimi pihak yang dibencinya. 
Semoga kita semua terhindar dari orang-orang yang demikian ataupun menjadi orang-orang dalam kategori demikian. Aamiin. Mari kita semua melawan hoaks untuk kedamaian Indonesia. Sebagaimana pesan K.H. Mustofa Bisri atau Gus Mus, bahwa orang-orang yang waras jangan sampai mengalah pada penyebaran hoaks. Salam.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun