Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Mudah Terprovokasi dan Mau Diadu Domba

18 Juli 2015   09:18 Diperbarui: 18 Juli 2015   09:18 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi 1: Provokasi Bukan Solusi

 

Kasus intoleransi di Tolikara Kabupaten Wamena Provinsi Papua menyeruak. Sangat disayangkan hal tersebut bisa terjadi. Namun saya yakin, hal tersebut tidak mencerminkan seluruh masyarakat Wamena apalagi Papua. Setiap agama berpotensi mempunyai umat yang tidak mau bertoleransi. Apalagi bila tingkat pendidikannya relatif rendah sehingga mudah dihasud dan terprovokasi.

Hal ini setidaknya terkonfirmasi dari informasi beberapa teman saya di Wamena. Kebetulan ada beberapa teman yang saat ini sedang bertugas di Kota Wamena dan tidak mudik atau pulang kampung. Menurut mereka, Kota Wamena dalam kondisi aman terkendali. Tolikara dimana terjadinya peristiwa intoleransi tersebut berjarak sekitar 6-7 jam perjalanan dari Wamena dengan transportasi darat.

Sayangnya ada saja anak bangsa yang begitu mudah emosi dan tersulut sehingga dengan mudah bereaksi dengan menunjukkan kebencian bahkan menyerukan pembalasan dendam. Hal ini diperparah dengan banyaknya media-media yang senang menjadikan kasus tersebut sebagai komoditas dengan berbagai tujuan. Khususnya bagi media online seperti situs-situs tertentu yang telah teridentifikasi senang membuat dan menyebarkan berita fitnah, hoax, penyebaran kebencian dan adu domba, kasus Tolikara mereka goreng dan olah sedemikian rupa. Hal ini pun disambut banyak pemilik akun media sosial yang kurang piknik, sehingga dishare secara masif tak lupa dibumbui berbagi komentar yang makin memanaskan suasana.

Sudah cukup banyak informasi yang bersumber langsung dari berbagai pihak di Wamena dan Papua yang menjelaskan seperti apa sesungguhnya yang terjadi di Tolikara, bahwa kasus tersebut hanya merupakan segelintir umat yang belum paham arti pentingnya toleransi dalam ajaran agama. Sebaiknya kita mencermati informasi-informasi seperti ini dan tidak mudah percaya berita-berita yang memprovokasi dan menyesatkan dari situs-situs yang teridentifikasi ingin mengadu domba dan memecah belah bangsa, juga dari media sosial yang menyebarkannya apalagi disertai komentar yang juga memprovokasi.

Damai selalu Indonesia ku. Salam.

Ilustrasi 2: Kok Mau Diadu? Kita Bukan Hewan

Catatan:

Sumber ilustrasi milik link berikut: Ilustrasi 1 disini ; Ilustrasi 2 disini

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun