Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Usulan Menteri (Krusial) untuk Kabinet Jokowi-Kalla

26 Juli 2014   16:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:07 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi-Kalla telah memulai cara baru dalam memilih siapa saja menteri-menteri yang akan membantu Presiden RI dan Wakil Presiden RI melaksanakan pemerintahan dalam lima tahun ke depan. Jokowi-Kalla mempersilahkan partisipasi dari rakyat untuk mengusulkan nama-nama menteri yang dinilai kompeten dan layak duduk di kabinet. Meskipun hak prerogatif tetap berada di tangan Presiden RI dan usulan-usulan dari rakyat belum tentu diakomodasi bahkan tidak mungkin semuanya dikabulkan, namun hal ini tetap berhasil memancing antusias masyarakat Indonesia.

Masyarakat yang mengusulkan nama-nama menteri tersebut, tentu saja sangat sadar bahwa usulan mereka belum tentu diterima. Namun sepertinya hal tersebut tidaklah penting, karena masyarakat sudah merasakan kegembiraan karena mendapat sarana untuk berpartisipasi dalam mengusulkan nama-nama pejabat penting yang akan membantu Presiden RI. Kegembiraan ini merupakan kelanjutan dari kegembiraan sebelumnya, dimana telah dilaksanakan pesta demokrasi yaitu pemilihan presiden RI pada tanggal 9 Juli 2014. Persis seperti apa yang dikatakan Jokowi-Kalla, bahwa demokrasi itu adalah kegembiraan dan mendengarkan suara rakyat.

Sebagaimana diumumkan oleh Jokowi center, hingga tanggal 25 Juli 2014 pukul 22.00, telah ada 67.897 partisipan yang mengirimkan usulan nama-nama calon menteri kabinet mendatang. Partisipasi yang sangat banyak tersebut membuat tim Jokowi-Kalla berusaha memberikan sarana dan fasilitasi yang lebih baik untuk memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi. Akhirnya polling untuk "Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR)" dipindahkan ke: http://bit.ly/polling-menteri. Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa membuka tautan tersebut.

Sebenarnya penulis sudah mengikuti polling, namun belum puas karena tidak bisa memberikan argumentasi mengapa nama-nama tersebut diusulkan. Akhirnya penulis membuat tulisan untuk pos-pos menteri yang menurut penulis sangat penting untuk kemajuan Indonesia dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan:

Ryamizard Ryacudu. Mantan petinggi TNI ini sudah tidak diragukan lagi kapasitasnya. Selain itu yang bersangkutan juga relatif bebas dari pemberitaan miring.

Mahfud MD. Meskipun saat pilpres 2014 kemarin menjadi rival dan merupakan Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta, namun hal tersebut bukan berarti kita mengabaikan kapasitas beliau. Track record, profesionalisme dan integritas Mahfud MD sangat bisa diandalkan. Hal ini bisa dilihat bagaimana beliau menyarankan kubunya untuk menerima hasil pilpres 2014 dan tidak perlu menggugat ke MK. Hal tersebut tentu saja disertai pertimbangan yang matang dan semangat sportifitas.

2. Menteri Koordinator Perekonomian:

Sri Mulyani Indrawati. Pengalamannya sebagai menteri keuangan yang sukses dan juga direktur di Bank Dunia yang bersinggungan langsung dengan perekonomian banyak negara merupakan keunggulan yang tidak dimiliki tokoh-tokoh lainnya di Indonesia. Ditambah dengan ketegasannya, merupakan kombinasi yang tepat untuk menjabat menteri koordinator ekonomi.

Dahlan Iskan. Tentu saja tidak ada yang meragukan kompetensi dan kredibilitasnya. Pemikiran beliau untuk kemajuan Indonesia akan lebih bisa diimplementasikan dalam jabatan ini.

3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat:

Kuntoro Mangkusubroto. Pengalaman tokoh ini sudah tidak diragukan lagi. Bisa terlihat dari kinerjanya dalam rekonstruksi Aceh akibat bencana besar. Penulis yakin, beliau akan bisa berbuat lebih banyak untuk kesejahteraan rakyat bila menduduki posisi ini.

4. Menteri Pertahanan:

Andi Widjajanto, Mahfud MD. Tradisi Menteri Pertahanan dari kalangan sipil harus tetap dipertahankan. Kedua tokoh ini bisa menjadi pilihan yang tepat berdasarkan kompetensi dan track recordnya.

5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM):

Abraham Samad. Ramai diberitakan bahwa migas Indonesia dikuasai mafia yang menyedot keuntungan negara yang sangat besar. Untuk memutus mata rantai mafia, maka diperlukan tokoh yang tegas, ditakuti karena profesionalisme dan integritasnya, sama sekali baru atau belum tersentuh dengan bidang migas yang menggiurkan banyak keuntungan. Abraham Samad memenuhi kriteria tersebut. Yang bersangkutan bisa membawa/memilih tim yang solid untuk membenai carut marut pengelolaan migas di Indonesia.

6. Menteri Keuangan:

Sri Mulyani Indrawati. Sampai sekarang, para pegawai kementerian keuangan masih sangat berkesan dan mengagumi Ibu SMI. SMI dengan keberanian dan ketegasannya, berhasil membawa Kementerian Keuangan menjalankan reformasi birokrasi setelah sangat lama dalam masa kegelapan yang dipenuhi dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Reformasi Kementerian Keuangan belum selesai, karena masih banyak yang harus dibenahi agar dapat optimal berkontribusi bagi kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat.

Faisal Basri. Ekonom yang kritis dan terkesan keras ini memiliki pemikiran yang menjanjikan untuk memajukan ekonomi Indonesia.

6. Menteri Pertanian:

Nordin Abdullah. Sebentar lagi masa jabatannya sebagai Bupati Bantaeng akan selesai. Pemikiran dan pengalamannya dalam memajukan Kabupaten Bantaeng dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya sangat berguna untuk meningkatkan dan memajukan dunia pertanian Indonesia. Apalagi latar belakangnya dibidang pertanian sangat mendukung. Kita ingin agar pertanian Indonesia berdaulan dan mandiri sehingga bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia tanpa harus mengandalkan impor dari luar negeri.

7. Menteri Pendidikan:

Anies Baswedan. Siapa yang meragukan komitmen dan kinerja beliau untuk dunia pendidikan di Indonesia? Dengan tangan magicnya di Indonesia Mengajar dan gerakan turun tangan, pemuda-pemuda Indonesia sukarela mendatangi pelosok-pelosok di Nusantara untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak Indonesia yang masih termarginalkan pendidikannya.

8. Menteri Agama:

M. Jasin. Kementerian Agama makin tercemar dengan kasus korupsi pengadaan Al-Quran dan penyelenggaraan ibadah haji. Menteri dan pejabat-pejabatnya sudah banyak yang terlibat, oleh karena itu diperlukan tokoh yang berintegritas untuk membenahinya. M Jasin, mantan pimpinan KPK yang kini menjabat sebagai pegawas internal tertinggi di Kemenag (Inspektorat) adalah sosok yang tepat. Ia berperan besar dalam membongkar kasus-kasus yang terjadi di Kemenag

9. Menteri Komunikasi dan Informatika:

Onno W Purbo. Masih ingat dengan kalimat: “Internet cepat buat apa?” Masa-masa itu akan segera berlalu, syaratnya adalah adanya Menkominfo yang benar-benar memahami teknologi komunikasi dan informasi. Onno W. Purbo adalah sosok yang tepat. Bukan cuma memahami, tapi adalah pelopor teknologi Internet di Indonesia. Ia berusaha agar internet bisa dinikmati seluruh masyarakat untuk hal-hal yang positif dan kemajuan. Dengan Onno W. Purbo sebagai Kominfo, maka internet cepat, murah dan sehat bisa diwujudkan di Indonesia.

10. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:

Rhenald Kasali. Ada yang mengatakan bahwa birokrasi di Indonesia adalah salah satu tumor di negara ini. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang banyak sehingga membebani keuangan negara untuk membayar gaji, tunjangan dan hal lainnya, namun kinerja dan produktivitasnya tidak sepadan. Rhenald Kasali adalah tokoh yang dibutuhkan untuk membuat birokrasi khususnya PNS menjadi berdaya guna dan bermanfaat. Dengan demikian PNS tidak lagi menjadi penyakit dan penghalang bagi rakyat, tapi menjadi solusi dan membantu rakyat.

11. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal:

Akbar Faizal atau tokoh-tokoh dari wilayah timur. Yang paling menonjol dari kementerian ini sepertinya sang menteri yang bisa jalan-jalan ke seluruh pelosok Indonesia. Lantas setelah sang menteri berkunjung ke wilayah terpencil tersebut apakah terjadi perbaikan untuk seterusnya? Oleh karena itu dibutuhkan tokoh yang memahami bahkan mengalami keterpencilan itu sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa daerah timur Indonesia lebih banyak wilayah terpencil dan belum tersentuh pembangunan. Dengan menteri-menteri yang berasal dari kawasan timur, di harapkan akan lebih peka dan berusaha optimal dalam memajukan daerah terpencil, bukan hanya di wilayah Indonesia timur, tapi di seluruh Indonesia.

13. Menteri Pemuda dan Olahraga:

Icuk Sugiarto. Sesuai dengan namanya, maka yang menjadi menteri setidaknya adalah yang bisa dibanggakan prestasi olahraganya. Cukup sudah posisi ini menjadi pelengkap penderitaan kabinet dan selalu diisi para politisi untuk memfasilitasi bagi-bagi kursi. Sudah saatnya yang benar-benar menjiwai olahraga dan memiliki prestasi yang menduduki pos Menteri Pemuda dan Olahraga. Dengan demikian bisa lebih optimal untuk mengembangkan olahraga di Indonesia dan menjadi contoh ideal bagi pemuda untuk melakukan banyak hal yang positif seperti olah raga. Jangan sampai kementerian ini kembali diisi mereka yang mencari harta berlimpah daripada memajukan pemuda dan olahraga. Icuk Sugiarto adalah salah satu olahragawan sukses yang memenuhi syarat tersebut.

Demikianlah beberapa pos menteri menurut pemikiran penulis. Sebenarnya masih banyak tokoh yang kompeten dan menjanjikan serta kiprahnya sudah tidak diragukan lagi bagi masyarakat, yang bisa diusulkan sebagai kandidat menteri. Misalnya: Tri Mumpuni yang tak kenal lelah berusaha menyediakan listrik bagi masyarakat di desa dan daerah terpencil. Selain itu ada Khofifah Indar Parawangsa, Budiman Sudjatmiko, Iman Sugema, Yudhi Latif, Yohannes Surya, Yuddi Chrisnandi dan beberapa lainnya yang penulis tidak ingat satu per satu. Mungkin pembaca dan masyarakat yang mengetahui bisa mengusulkan mereka kepada Jokowi-Kalla agar dipertimbangkan menjadi menteri untuk membantu menjalankan pemerintahan demi kemajuan bangsa Indonesia dan kesejahteraan rakyatnya. Kita semua bisa mencoba berpartisipasi dengan menyambut kesempatan yang telah dibuka, karena Jokowi-Kalla adalah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun