Saat membuka sebuah media onlie yang terkenal terdapat berita yang mencolok dengan judul Guru Wanita Sebar Video Seks dengan Murid via Whatsapp. Berita tersebut muncul pada hari Rabu, 05/11/2014 13:10 WIB. Dalam berita disebutkan bahwa media online tersebut mengutip dari Mirror, Rabu (5/11/2014).
Sudah menjadi kebiasaan saya, bila mendapatkan berita atau informasi, dari media-media resmi, non resmi maupun media sosial (FB, Twitter) yang menyatakan mengutip dari media asing (luar negeri), maka iseng-iseng saya mencari langsung dari sumbernya. Hal ini bisa mengklik langsung link yang disediakan, mengcopy link bila tidak aktif, ataupun browsing melalui google dengan keyword utama dalam berita.
Karena media tersebut menyatakan mengutip dari Mirror tanpa menyediakan link atau tautannya, saya mencari di google dengan keyword nama guru bersangkutan dikombinasikan dengan nama media yang dikutip. Hasilnya didapatkan sebagaimana gambar. Link teratas yang mengandung link Mirror ada dua buah yaitu urutan pertama dan keempat.
[caption id="attachment_372286" align="aligncenter" width="301" caption="Hasil pencarian berita di media asing dengan google. (sumber dari google)"][/caption]
Saat link pertama diakses, informasi tanggal dan penulisnya adalah Nov 03, 2014 15:18 By Alex Wellman. Berita yang muncul kurang lebih intinya sama dengan yang diberitakan media tersebut. Namun setelah membaca sampai habis, ternyata di bawah artikel tersebut terdapat beberapa artikel yang membahas hal yang sama, termasuk berita terbaru yang berisi perkembangan terbaru (update) mengenai kasus tersebut. Ternyata berita terbaru menyatakan bahwa video tersebut adalah palsu (fake).
[caption id="attachment_372289" align="aligncenter" width="625" caption="Berita awal tertanggal 3 November 2014. (Sumber: screenshoot mirror.co.uk)"]
[caption id="attachment_372287" align="aligncenter" width="436" caption="Dalam berita awal, di bawahnya terdapat berita yang merupakan perkembangan terbarunya. (Sumber: screenshot mirror.co.uk)"]
Saya pun makin penasaran dan mengklik link berita terbaru. Informasi tanggal dan penulisnya adalah Nov 04, 2014 12:18 By Alex Wellman. Berita yang disajikan adalah mengkonter berita sebelumnya, bahwa ternyata video tersebut adalah palsu. Hal ini dipastikan oleh seorang ahli yang telah menelusuri video awal atau aslinya dan ditegaskan melalui judul berita/artikelnya (Teacher sex tape exposed as a FAKE after internet detectives trace the origin of pornographic clip).
[caption id="attachment_372288" align="aligncenter" width="623" caption="Berita terbaru yang mengklarifikasi berita awal, bahwa video tersebut adalah palsu. (Sumber: screenshoot mirror.co.uk)"]
Sayangnya dalam media lokal yang memberitakan kasus tersebut, tidak ada berita perkembangan terbaru. Hal ini otomatis tidak memberitahu pembacanya bahwa berita yang pertama dimuatnya tersebut ternyata menurut sumber yangsama (Mirror) telah diralat atau merupakan berita yang tidak benar.
Selain itu, saat menyebutkan mengutip dari Mirror, Rabu (5/11/2014), asumsi pembaca bisa saja menganggap Mirror memberitakan berita tersebut pada Rabu (5/11/2014). Padahal Mirror mempublikasikannya pada tanggal 3 November 2014 atau dua hari sebelumnya. Entahlah kalau maksudnya adalah pada Rabu (5/11/2014) media tersebut mengutip berita dari Mirror. Kalaupun demikian, saat mengutip pada tanggal tersebut Rabu (5/11/2014) atau hari ini, seharusnya juga sudah bisa membaca berita terbaru yang mengklarifikasi bahwa ternyata berita tersebut tidak benar, karena dipublikasikan tanggal 4 November 2014 atau satu hari sebelumnya.
Dengan demikian media tersebut seharusnya memiliki pilihan untuk memuat kedua berita tersebut secara berurutan ataupun merangkupnya menjadi satu berita. Akan tetapi mengapa hanya berita pertama yang dikutip, sedangkan berita kedua tidak dikutip (setidaknya sampai artikel ini dibuat sekitar jam 20 WITA). Apakah karena hanya menginginkan berita yang bombastis tanpa memperdulikan kalau ternyata berita tersebut sudah diupdate yang isinya meluruskan berita yang pertama kali. Hal ini sama saja menyajikan berita yang tidak berimbang dan tidak lengkap, sehingga informasi yang diterima pembaca menyesatkan. Apalagi bagi pembaca yang tidak bisa mencari media awal sumber berita ataupun tidak mengerti media mirror yang berbahasa Inggris.
Hal seperti ini sudah berapa kali saya temukan. Saat membaca berita dari media lokal yang memberitakan hal-hal dari luar negeri, ternyata beritanya tidak lengkap bahkan kadangkala berbeda jauh dengan informasi yang disajikan oleh media asal sumber berita tersebut (media asing). Saya jadi bertanya-tanya, apakah seperti ini etika media tersebut atau media pada umumnya dalam mengutip berita yang bersumber dari media di luar negeri atau media asing? Tidakkah media tersebut merasa bersalah telah menyajikan berita yang tidak lengkap kepada pembacanya? Apalagi media tersebut adalah media terkenal, seharusnya hal-hal seperti ini tidak pantas dilakukan oleh mereka.
Berhati-hatilah dalam membaca berita dari media lokal bila informasi yang disajikannya berasal dari media asing. Bisa jadi apa yang diberitakan kurang lengkap atau bahkan tidak seperti yang seharusnya diberitakan. Hal-hal seperti ini akan sangat menyesatkan bahkan bisa meresahkan hingga memancing keributan, terutama bila berita-beritanya terkait hal-hal sensitif (SARA) atau hubungan antar negara. Sebaiknya dicek ke sumber awal berita, bila tidak tahu caranya atau tidak mengerti bahasa asing, bertanyalah kepada teman atau pihak-pihak yang tahu. Setidaknya cari berita yang terkait dari media-media yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H