Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat-saat Berbahaya di Lampu Merah

6 Januari 2015   17:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbahaya yang saya maksudkan bukan yang sering diberitakan yaitu rawan kejahatan. Namun rawan kecelakaan yaitu tabrakan. Mengapa Bisa?

Saat-saat berbahaya tersebut saat lampu hijau baru saja menyala. Biasanya ada kendaraan entah motor atau mobil yang mengambil jalur yang diperuntukkan untuk belok kiri, namun hendak lurus atau belok kanan dan memacunya dengan kecepatan cukup tinggi. Akan tetapi dari arah yang sebelumnya sedang lampu hijau, biasanya ada saja yang sengaja memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, mungkin dengan alasan tanggung atau memang melanggar lampu merah.

Kedua situasi tersebut kadangkala berakhir dengan kecelakaan tabrakan atau benturan. Ada yang saling bertemu muka dengan muka kendaraan ada juga salah satunya ditabrak dari samping kendaraan. Kecelakaan tersebut bisa berakibat fatal entah rusaknya kendaraan hingga luka atau tewasnya pengendara. Untungnya saya belum pernah mendapati kecelakaan yang parah tersebut.

Kecelakaan yang saya temui masih relatif ringan. Bila terjadi tabrakan atau benturan pun tidak terjadi dengan dahsyat atau fatal. Mungkin karena masing-masing pengendara masih dalam kewaspadaan yang tinggi sehingga masih sigap menginjak rem.

Saya sendiri pernah menjadi korban kecelakaan terkait detik-detik yang membahayakan di lampu merah. Posisi saya paling depan namun tetap di belakang garis zebra cross. Saat lampu kuning, saya bersiap-siap melaju. Begitu lampu hijau, saya melaju dengan cukup kencang. Maklumlah saat itu sedang mengendarai motor legendari RX-King yang terkenal dengan akselerasinya sehingga sempat banyak dipakai para jambret di Jakarta.

Saat sedang konsen untuk meningkatkan kecepatan, rupanya dari arah samping yang seharusnya sudah lampu merah dan tidak ada kendaraan yang melaju, masih ada motor yang terus jalan dan melintas tepat di depan saya. Saya langsung mengerem untuk menghindari menabrak motor yang melanggar lampu merah tersebut. Namun akhirnya malah saya yang ditabrak dari belakang oleh pengendara motor lainnya yang tidak siap. Untunglah saya hanya mengalami luka lecet di tangan dan kaki, tidak fatal. Pengendara motor yang melanggar lampu merah tadi tampak ketakutan, namun ia tidak menghentikan kendaraannya. Hanya melihat sepintas lalu memacu kendaraannya lebih cepat.

Sejak saat itu, setiap lampu hijau saya sengaja sedikit menunda melajukan kendaraan atau paling tidak melaju dengan pelan-pelan sampai keadaan benar-benar aman untuk meningkatkan kecepatan. Sampai tidak ada lagi orang-orang yang merasa tanggung terkena lampu merah dari arah samping sehingga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Setiap hari selalu saja hal yang sama terjadi. Saat lampu hijau beberapa kendaraan nampak seperti mendapatkan aba-aba layaknya sedang memulai perlombaan balap mobil/motor. Begitu hijau, langsung memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Ada juga kendaraan yang datang dari belakang dengan cepat menggunakan lajur kiri, namun hendak lurus atau bahkan belok kanan. Minimal akan terdengar suara rem berdecit yang dipaksakan untuk menghindari tabarakan.

Jadi, bagi semua pengendara, berhati-hatilah saat lampu merah. Waspadai saat-saat yang berbahaya tersebut. Dan satu lagi, mohon berhentilah di belakang garis pembatas zebra cross, karena itu adalah hak pejalan kaki untuk menyeberang. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun