Mohon tunggu...
Amirrudin Jafar
Amirrudin Jafar Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membangun Indonesia dari Perbatasan Hingga Daerah Terpencil

12 November 2018   12:18 Diperbarui: 12 November 2018   12:18 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar : ANTV. Web.id)

Selama Jokowi memimpin bangsa ini, sadar atau tidak banyak sekali pencapaian yang belum dicapai oleh pemimpin terdahulu dan semuanya mampu terealisasikan oleh Jokowi. Perubahan ini juga bukan hanya isapan jempol semata. 

Yang biasa kita pahami kemajuan bangsa Indonesia hanya terfokus pada satu pulau yaitu Jawa karena memiliki jumlah penduduk yang banyak sehingga kebutuhan untuk mendapatkan dukungan juga besar. 

Atas dasar pemikiran tersebut setiap Presiden di Indonesia dari periode ke periode jarang sekali yang memperhatikan Indonesia daerah pinggir. Namun sekarang sudah tidak lagi. 

Kita tidak bisa lagi memandang sebelah mata kemajuan yang dilakukan oleh Jokowi merata tanpa melihat berapa banyak jumlah penduduk di ujung sana.

Hal ini patut kita apresiasi dan hargai karena ini bukan omong kosong. Semua tergantung dari pemimpinnya. Indonesia sekarang bisa menjadi sebesar dan sebagus ini semua karena kemampuan leadershinp yang bijak, jujur, arif, dan kerja nyata. 

Bayangkan sebelum Jokowi, kursi RI 1 dipegang oleh SBY selama dua periode. Beliau seorang jenderal besar, dengan jumlah bintang yang banyak, ditambah waktu memimpin 2 periode yang sangat cukup untuk menjadikan Indonesia maju. 

Tapi apa fakta yang terjadi di lapangan. Daerah perbatasan tidak pernah terurus dan jelek. Jalan-jalan nasional penghubung antar provinsi seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua masih sangat memperhatinkan. 

Tambang emas Indonesia di Papua tetap dipegang oleh Amerika. Harga minyak di Papua tetap menjadi barang mewah dan mahal. Tapi semua kegagalan dan kekurangan itu tertepis habis oleh pemerintahan Jokowi di periode pertama.

Saya tidak memahami bagaimana bisa semua bukti kerja nyata yang diberikan Jokowi untuk bangsa ini dikatakan sebagai bahan kampanye.

Seharusnya masyarakat khususnya pembenci Jokowi paham bahwa Jokowi tidak perlu kampanye semua sudah tahu semua pembangunan infrastruktur ini atas dasar kinerja Jokowi.

Saya sangat prihatin dengan bangsa ini apabila masih ada masyarakat yang berfikir Jokowi tidak bisa memegang janji, Jokowi hanya bisa berbohong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun