Oleh: Amirudin Pegiat Literasi
Perempuan sebagai satu entitas dalam negara semestinya memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam konteks bernegara. Memang kesetaraan perempuan ini menjadi isu yang eksotis dalam diskursus public internasional. Dalam konsititusi Indonesia sudah memberi ruang untuk memastikan kesetaraan antar warganegara dapat terwujudi. Dalam konstitusi Indonesia pasca amandemen ke 4 pada tahun 2002 dan UU no 2 tahun 2008 tentang parpol dan UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu telah memberi ruang partisipasi Perempuan dalam politik sebesar 30%.
Rupa-rupanya ruang ini tidak sepenuhnya berbanding lurus dengan kualitas Perempuan. Problemnya mendasar yang menjadi penghambat adalah budaya patriarkhi yang sangat akut pada semua sektor dan berlangsung begitu lama tanpa disadari. Perempuan dikekang mulai dari budaya dalam keluarga, bahkan dalam lingkungan Masyarakat. Akibatnya partisipasi Perempuan dalam politik hanya sekedar mengisi kuota saja atau dengan kata lain Perempuan hanya diperalat untuk memenuhi syarat administratif tanpa diikuti kualitas. Tentu saja itu tidak semua, Namun dominan partisipasi perempuan politik hanya melayani syahwat politik dari budaya patriarki.
Harus ada proses liberalisasi secara radikal dalam kehidupan social, politik, ekonomi dan budaya bahkan agama agar ada rekayasa totalitas dalam proses perubahan struktur dan fungsi social kita. Namun apakah ini di terima oleh public? Disisi lain kita menginginkan kemajuan dan kualitas hidup yang lebih baik, disisi lain kita enggan melepaskan kebudayaan yang tidak relevan dengan rasionalitas zaman. Akhirnya semangat perubahan kita tidak berdampak alias resultan perubahannya zero point. Watak inklusif yang dimulai dari pencerahan dan dialog public harus terus digalakan, agar lahir budaya litarasi dan inklusif dalam menyongsong perubahan-perubahan. Dengan demikian fundamental social enginering kita akan turut berpengaruh pada kebaharuan dan kemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H