Kepemimpinan merupakan norma dalam mengorganisir yang berfungsi untuk mengendalikan seseorang/kelompok dalam mengambil keputusan kelembagaan. Norma tersebut muncul berdasarkan kesadaran naluriah manusia yang memimpin. Kesadaran naluriah ini dikendalikan oleh seperangkat nilai bersumber dari keyakinan transenden manusia. Dalam keadaan keseharian, keyakinan berbeda-beda. Perbedaan ini tentu saja ada yang benar, ada pula yang salah, tidak mungkin yang benar itu lebih dari satu. Yang salahpun mengandung kebenaran bercampur dengan kesalahan. Hal ini menuntut manusia untuk merekonstrusi dan mendekonstruksi keyakinan tradisionalnya untuk menemukan kebenaran absolut.
Jika kita sudah berangkat dari kebenaran absolut dalam membimbing Nurani dan termanifestasi dalam perilakunya, maka karakter seorang pemimpin akan maujud dalam etika kepemimpinan layaknya Nabi Muhammad SAW yaitu; fathanah (Cerdas), sidik (Jujur, Benar), Amanah (dapat dipercaya) Tabligh (menyampaikan kebenaran). Kecerdasan pemimpin haruslah memahami kemana arah zaman bergerak, sehingga tidak keliru dalam mengambil keputusan. Tovler dalam Tiga Gelombangnya membagi zaman yaitu Agraris, Industri dan Informatif. Karakter zaman ini bercirikan pada tekhnolgi tinggi (High Tech) dimana diperlukan data dan informasi akurat yang dirangkai dalam algoritma untuk mempermudah dan memartabatkan manusia.
Penataan Masyarakat madani berangkat dari sebuah hadist nabi Muhammad SAW bahwa "untuk menciptakan Masyarakat Muslim haruslah terbebas dari kemiskinan, sebab kemiskinan dekat dengan kekufuran". Geliat dunia sedang mengarah pada 3 hal dalam keterangan hendrajit yakni; Krisis Energi, Krisis Pangan dan Krisis Air. Untuk mengambil kesempatan dalam dunia interpreniur, maka pemain perubahan (Game Changer) melakukan 5 hal yakni (1) Digital; (2) Energy Resource (batu bara, nuklir, solar energi; (3) Climate Change (green ekonomi, carbon Trading, Sustanable Development); (4) Health Community (virus Bio War); (5) food proscessor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H