Final turnamen bulutangkis Super 1000 Yonex All England telah usai dipertandingkan tanggal 10 Maret 2019. Tiongkok berhasil menjadi juara umum dengan mengejutkan karena menggondol 3 gelar juara. Indonesia dan Jepang masing masing mendapat 1 gelar juara. Pada turnamen ini, terdapat juara baru yang mengisi setiap sektor.
Sektor MS
King Kento Momota, unggulan 1 asal Jepang, berhasil menjadi juara All England 2019 setelah membekuk Victor Axelsen dengan rubber game yaitu dengan skor 21-11, 15-21 dan 21-15. Kento momota masih mendominasi sektor MS hingga saat iniÂ
Sektor MD
Perjuangan M. Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies) patut diacungi jempol. Pada laga final, Daddies menghadapi pasangan muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Woo Yik. MD Malaysia ini cukup berbahaya, ditambah lagi adanya cidera yang diderita oleh Daddies. Namun, dengan performa yang sangat apik dan kerjasama yang sangat baik, Daddies membungkam lawannya dengan rubber set 11-21, 21-14, 21-12.Â
Sektor WS
Kejutan terjadi di sektor ini. Tai Tzu Ying, Unggulan 1 asal Taipei, yang digadang-gadabg akan hattrick para turnamen ini ternyata kandas oleh pemain muda Tiongkok, Chen Yufei, dengan 2 game langsung. Padahal, Head to Head pemain ini adalah 11-0 untuk keunggulan TTY. Pada pertandingan ini, Chen Yufei menang dengan skor 21-17, 21-17 dan menjadi WS Tiongkok yang juara dalam 5 tahun terakhir.
Nampaknya, Chen Qingchen/Jia Yifan telah mengembalikan performance terbaiknya dengan mengalahkan Juara Dunia 2018 asal Jepang, Wakana Nagahara/Mayu Matsumoto di Final All England 2019. Chen/Jia memenangkan pertandingan dengan rubber game, 18-22, 22-20 dan 21-11.Â