Dalam pendidikan Islam, keluarga diakui sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama yang membentuk dasar karakter dan kepribadian anak. Peran orang tua dalam keluarga sangat krusial, terutama dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang mencakup aspek keimanan, akhlak, dan perilaku sosial. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua di rumah akan membentuk karakter moral dan intelektual anak sehingga memiliki pondasi kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Ahmadi, 2007)
Orang tua tidak hanya berperan sebagai pemberi pendidikan secara langsung, tetapi juga sebagai teladan yang nyata bagi anak-anak mereka. Proses ini berlangsung melalui pembiasaan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Sejak dini, anak-anak diperkenalkan dengan konsep ibadah, kejujuran, dan kasih sayang yang diperoleh dari interaksi dengan orang tua. (Amini, 2006) Hal ini bertujuan agar mereka tumbuh dengan kesadaran diri untuk menerapkan nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupannya.
Fungsi keluarga dalam pendidikan Islam juga tercermin dalam amanah yang diberikan kepada orang tua untuk menjaga fitrah anak agar tetap lurus. Melalui bimbingan, pengawasan, dan kasih sayang, orang tua diharapkan mampu mengarahkan anak-anak mereka agar tetap berada di jalan yang benar sesuai ajaran Islam. Islam memandang bahwa orang tua memiliki tanggung jawab moral yang besar terhadap pertumbuhan spiritual dan moral anak mereka, sehingga penanaman nilai-nilai Islam sedini mungkin menjadi sangat penting.
Pada era modern ini, tantangan yang dihadapi keluarga dalam menanamkan nilai-nilai keislaman semakin besar. Globalisasi dan arus informasi yang cepat dapat memengaruhi pandangan serta perilaku anak-anak. Oleh sebab itu, peran orang tua menjadi semakin strategis dalam menanamkan nilai-nilai keislaman yang kokoh sebagai benteng dari pengaruh negatif yang datang dari luar keluarga.
Oleh karena itu, pendidikan Islam di keluarga memerlukan peran aktif dari orang tua sebagai pengasuh, pelindung, sekaligus pendidik utama bagi anak. Pendidikan ini tidak hanya tentang transfer pengetahuan agama, tetapi juga pembentukan sikap hidup yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia, memiliki tanggung jawab moral yang kuat, dan mampu menjadi generasi penerus yang membanggakan bagi masyarakat. (Haderani, 2019)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode literature review atau tinjauan pustaka, yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai referensi yang relevan terkait peran orang tua dalam pendidikan Islam bagi keluarga. Dalam penelitian ini, literature review dipilih karena pendekatan ini memungkinkan peneliti memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang tema yang diteliti. Sumber-sumber yang digunakan mencakup buku akademis, jurnal ilmiah, artikel penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang telah teruji kredibilitasnya dalam membahas topik terkait. Penelitian ini berfokus pada konsep, teori, dan hasil studi terdahulu yang memberikan wawasan tentang peran sentral orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga serta pengaruhnya terhadap pembentukan karakter anak-anak.
Tinjauan pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur yang telah diterbitkan pada berbagai sumber tepercaya yang memuat informasi mengenai pendidikan Islam dalam keluarga. Kegiatan ini melibatkan identifikasi, seleksi, dan analisis konten dari setiap literatur yang terkait dengan pendidikan agama dan peran orang tua dalam konteks keluarga Islam. Sumber-sumber yang terpilih kemudian dipilah berdasarkan relevansi dengan topik dan kontribusinya terhadap pemahaman aspek-aspek penting, seperti pentingnya pembiasaan nilai-nilai Islam di rumah, strategi pengajaran agama yang efektif, dan pengaruh interaksi keluarga terhadap perkembangan spiritual anak. (Hasbullah, 2003)
Dalam proses analisis, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yang artinya data yang diperoleh dari berbagai literatur dipaparkan secara rinci untuk menunjukkan gambaran yang utuh mengenai peran keluarga dalam pendidikan agama. Setiap literatur dianalisis untuk menyoroti temuan dan konsep utama yang berkaitan dengan strategi pembelajaran agama, peran bimbingan dan pengawasan orang tua, serta keteladanan orang tua dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini memudahkan peneliti untuk memahami berbagai perspektif dan pendekatan yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya, yang kemudian dibandingkan dan disintesiskan untuk memperoleh kesimpulan yang lebih mendalam tentang topik yang diteliti.
Selanjutnya, peneliti melakukan proses interpretasi terhadap data yang diperoleh, dengan mempertimbangkan bagaimana hasil penelitian terdahulu dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan Islam di lingkungan keluarga modern. Berbagai hasil penelitian dan teori dari literatur yang dipelajari diintegrasikan secara sistematis, yang kemudian memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pendidikan agama di rumah. Interpretasi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh orang tua dalam membentuk karakter keagamaan anak, serta bagaimana metode-metode yang digunakan oleh orang tua dalam pendidikan Islam dapat diadaptasi untuk menjawab tantangan zaman. (Husin, 2013)
Dengan metode literature review ini, diharapkan penelitian dapat menghasilkan landasan teoritis yang kuat dan mendalam mengenai peran orang tua dalam pendidikan Islam, serta mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperkuat untuk meningkatkan efektivitas pendidikan agama di keluarga. Melalui analisis ini, penelitian ini tidak hanya menguraikan hasil penelitian yang ada, tetapi juga memberikan rekomendasi bagi orang tua, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas mengenai praktik terbaik yang dapat diterapkan untuk membimbing anak-anak dalam mempelajari nilai-nilai agama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan pendidikan Islam di lingkungan keluarga serta memperkaya kajian mengenai peran orang tua dalam mendidik generasi yang berakhlak mulia.