Mohon tunggu...
Amir Mahmud
Amir Mahmud Mohon Tunggu... Administrasi - Hitam manis

Menulis melatih emajinasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Stres Memikirkan Hidup yang Tak Kunjung Usai

29 Agustus 2018   13:02 Diperbarui: 29 Agustus 2018   13:16 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lompat di sungai (sumber.hipwee.com)

Hidup adalah rutinitas yang dilakukan setiap hari, bagi yang hidup di kota rutinitas dimulai dari bangun dipagi hari selanjutnya berbenah yang perlu dibenahi, sarapan lalu kerja sampai sore bahkan malam selanjtnya pulang ke rumah, berkumpul dengan keluarga, istirahat dan tidur.

Ibu mendidik anak dengan cara sederhana (sumber.hipwee.com)
Ibu mendidik anak dengan cara sederhana (sumber.hipwee.com)
Kehidupan berputar terus dari hari kehari, bulan ke bulan dan tahun tahun dan yang kita lakukan itu-itu saja kerja, makan, rutinitas lainnya, ibadah dan seterusnya membuat kita bosan.

Belum lagi bicara tentang kebutuhan hidup yang semakin berat membebani kepala rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan keluargannya.

Harga-harga kebutuhan hidup makin naik dan terus naik sementara penghasilan tidak banyak bertambah itu-itu saja dengan jungkir balikpun bekerja segala kebutuhan tidak tercukupi dengan baik. Itulah realita kehidupan dari hampir mayoritas masyarakat Indonesia pada umumnya. Dimanan peran Pemerintah yang harusnya membuat rakyat sejahtera tanpa kekurangan apapun. 

pinterest.com/safeerbandali/
pinterest.com/safeerbandali/
Seharusnya dalam kehidupan normal masyarakat secara umum lebih banyak sejahtera dari pada PNS yang kerjanya mengurus kebutuhan masyarakat. Tapi di Negara kita malah sebaliknya yang sejahtera pengelolanya sementara yang dikelola yang notabene yang punya duit dan kekuasaan terhadap duit negara malah menderita dimana letak Sila 5 Kemanusiaaan yang adil dan beradab dan pasal 33 UUD 45, seluruj kekayaan negara dipergunakan sebesar-besarnya untuk keaejahteraan rakyat. Ada yang salah didalam pengelolaan keuangan Negara baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota selama ini?.

Mana enak tinggal di kota atau di desa?.

Nah ini pertanyaan yang menarik, pertanyaannya mudah dan menjawabnya bisa mudah dan bisa sulit.

Aku cinta Indonesia (sumber.chapter3.com)
Aku cinta Indonesia (sumber.chapter3.com)
Jadi hidup itu adalah pilihan atau keadaaan? Kan sulit juga dijawab, karena kadang kita pilihan hidup mau di desa akan tetapi karena keadaan kita harus migrasi ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Banyak yang berhasil akan tetapi juga banyak yang gagal hidup paspasan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pilihan hidup memang terkadang amat sulit, juga pilihan-pilihan yang lain kareba setiap pilihan ada konsekuensinya.

Apakah kita sudah menilai diri kita dengan pilihan-pilihan hidup yang kita pilih sebagai contoh:

1. Memilih pendidikan

2. Memilih pekerjaan

3. Memilih Istri/suami

4. Memilih pendidikan anak

5. Dll yang telah dipilih dalam hidup ini.

Lompat di sungai (sumber.hipwee.com)
Lompat di sungai (sumber.hipwee.com)
Pertanyaannya pilihan-pilihan yang kita pilih berhasil atau tidak, atau setelah berhasil membawa kebahagiaan tidak atau sebaliknya setelah pilihan gagal membawa kesengsasaran atau kebahagian, itu semua sulit kita jawab karena semua adalah rahasia Allah. 

Setiap pilihan gagal atau berhasil, baik atau buruk ada rahasia Allah yang terkandung didalamnya. Kita selaku manusia menjalani dan mensyukuri apa yang sudah kita peroleh dan bukan mengutuk hal buruk apa yang sudah kita dapat dan bersyukur apa bila hal baik yang kita dapat.

Bermain tembak tembak di sungai (sumber.hipwee.com)
Bermain tembak tembak di sungai (sumber.hipwee.com)
Jadi kalau kita balik, seperti apa? Kan sulit juga kita jawab, jadi sebaik-baiknya orang adalah yang bersyukur baik dalam hal yang buruk atau dalam hal baik semua punya hikmah dan rahasia Allah didalamya.
Hidup masa kecil rasanya lebih bahagia dari pada masa tua (sumber.hipwee.com)
Hidup masa kecil rasanya lebih bahagia dari pada masa tua (sumber.hipwee.com)
Tulisan ini muncul begitu saja tanpa dikonsep dan direncanakan sebelumnya, tapi muncul akibat stres memikirkan kehidupan yang semakin berat dan belum tahu arti hidup yang sesungguhnya, bagi kompasianer yang embaca mungkin bisa memberi masukan-masukan kearah mencerahkan agar penataan hidup ini bisa lebih baik ada keseimbangan hidup didunia dan kehidupan diakhirat. Jangan ada pemikiran seperti apa aku hidup di dunia aja susah apalagi di akhirat.
Menombak burung (sumber.hipwee.com)
Menombak burung (sumber.hipwee.com)
Mohon maaf kalau tidak beraturan karena memang tulisan ini tidak ditata dan direncanakan hanya keluar dari otak yang lagi galau, mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun