Mohon tunggu...
Iam.id
Iam.id Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Belajar Bersama, Bersama Belajar

Amiril M

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suka dan Duka Jadi Pelajar Perantauan

25 Juni 2022   13:24 Diperbarui: 25 Juni 2022   13:36 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salam sehat dan salam semangat buat pelajar perantauan, gimana kabarnya??? Semoga kita semua sehat dan selalu dalam lindunganNya. Gimana rasanya jadi pelajar perantauan? Apakah enak,apakah susah,apakah senang,apakah sangat menakutkan, semuanya itu pasti akan di lalui oleh pelajar perantauan, senang, bahagia serta duka pasti sangat terkesan dalam kehidupan kita,benar atau salah?

Setiap kita pasti ada rasa suka dan gelisahnya pada saat jadi pelajar perantaun,untuk jadi penawar cuma ada beberapa motivasi yang pertama,kita bayangkan wajah kedua orang tua yang kita bayangkan saat ia betapa susah mencari uang di kampung halaman demi kita yang di sekolahkan,di kuliah kan di perantauan bukan sekadar menuntut ilmu pengetahuan sesuai dengan profesi masing-masing namun ada terselip agar bisa "mengangkat batang taramdang" maksudnya agar bisa merubah kedaan orang tua kearah yang lebih baik,jikalau kita udah berhasil jadi pelajar Perantauan.

Singkat cerita kami merupakan berlatar belakang anak dari seorang petani ,yang tidak bisa membedakan antara hujan dengan panas ,siang dan malam bekerja untuk kami anaknya yang di sekolahkan di perantauan dengan harapan cuma satu yaitu kami anak-anak agar tidak seperti mereka mendapatkan uang serta pendidikan yang seadanya... 

Yaallah kami menangis mendengar kan kata yang simpel dari mulut kedua orang dengan harapan yang sangat tinggi buat anaknya dengan kondisi serba sederhana  namun sangat tinggi cita- citanya buat anak  anak..semoga ke dua orang tua kita sehat dan diberikan  umur yang panjang dan kita yang membaca ini dapat membahagiakan ke dua orang tua kita.Amiinn yarabal alaminn, Yaallah sehatkan lah ke 2 orang tua kami,sayangi mereka seperti mereka seperti mereka menyanyangi kami sewaktu kecil sampai dengan dewasa ini yaallah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun