Aku bukan sejarawan, agamawan, yang dituntut untuk setia pada kebenaran.
Bukan pula seorang politikus, academicus, brutus, neptunus dengan segala carut-marut pergulatannya.Â
"Aku adalah aku!"Â
Seorang pelupa yang menolak lupa, atas segala kisah asmara, problema, & desas-desus yang terus merongrong untuk ditelisik kebenarannya.
"Lemah adalah nama tengah ku"
Terlalu doyan melamuni roman picisan yang telah lapuk. Padahal, aku sudah tahu semua itu hanya akan mendaur ulang bekas penyesalan yang bertumpuk.Â
"Mereka kerap menyebut ku pandir"Â
Terkungkung di dalam penjara buatan ku sendiri. Terisolasi, jauh dari pergaulan teman sebaya.
"Aku kalap!"
Terpaksa aku patuhi sebuah testamen dari seorang penyair jalang yang telah wafat.Â