Mohon tunggu...
Amir Hamzah
Amir Hamzah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

amirhamzahtwinsboy.blogspot.com. Hanya orang kampung, penggembala kambing, suka main di sawah, dan penyuka anak kecil..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Si Kembar #1

23 Oktober 2014   23:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:57 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana pesawahan yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang begitu indah kala sore hari menjadi pemikat siapa saja yang mengunjunginya. Pedesaan, itulah kehidupan di mana kami dibesarkan dan kami dididik.

Suasana kedamaian dan ketentraman begitu terasa. Ditambah lagi dengan udaranya yang sejuk, membuat siapapun merasa nyaman ketika tinggal di desa.

Sikap gotong royong dan saling membantu begitu tampak dan masih menjadi budaya di desa, sehingga hubungan kekeluargaan dengan tetangga begitu kuat. Ditambah lagi kegiatan orang-orang desa lebih banyak di sawah dan di kebun.

Penghidupan orang desa dari cocok tanam, meski hasilnya tidak bisa menghasilkan uang, asal bisa menghidupi dan mengisi perut, rasanya sudah lebih dari cukup. Bagi orang desa, kekayaan harta bukan lah segalanya, tetapi kekayaan hati dan kebersamaan itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Cara mendidik orang desa biasanya keras, tapi itu bukan semata-mata karena tidak sayang dan cinta. Tetapi itulah bukti rasa sayang dan cinta yang sesungguhnya. Orang tua  mereka, tidak ingin anak-anaknya kelak menjadi orang bodoh, terutama tidak bisa mengaji. Dari didikan yang “keras” itulah (kami) anak desa lahir dan menjadi seperti sekarang.

“Aku adalah akumulasi dari masa lalu….” Demikian kalimat yang menjadi kunci dalam bukunya Chairul Tanjung, Aku Anak Singkong.

***

Siang itu begitu terik, jalan aspal itu terasa panas meski beralaskan sepatu. Apa lagi tanpa alas kaki. Tampak dari kejauah dua bocah yang baru pulang sekolah dasar (SD), berlarian. Mereka bergegas untuk pulang ke rumah. Dua anak kembar itu ternyata sudah dinanti tugas besar dari orang tuanya; menggembala kambing.

Suara kambing yang mengembik sudah terdengar jelas, dan itu menandakan bahwa mereka sudah sangat lapar untuk mengisi perutnya. Mereka bergegas mengganti pakaian sekolah dan langsung mengeluarkannya dari kandang.

Pada saat pintu itu dibuka, satu bocah sudah berjaga di salah satu kebun milik orang lain, supaya kambing-kambing itu tidak masuk ke kebun yang ada tanaman singkong dan lain sebagainya. Sebab kalau masuk ke kebun mereka bisa kena marah Si pemilik kebun.

Padahal, kedua bocah itu belum sempat makan siang. Sarapan pagi pun tidak. Tapi bagi mereka, hal ini sudah biasa.Tohmereka akan mengganjal perutnya dengan buah-buahan yang ada di hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun