Dalam pembahasan sebelumnya membahas mengenai perkembangan bahasa repestif pada anak usia dini, dalam artikel kali ini akan membahas mengenai perkembangan bahasa ekspresif pada anak usia dini. Pasti banyak yang masih belum mengetahui apa itu bahasa ekspresif. Menurut Moeslichatoen (2004) Bahasa Ekspresif adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya.Â
Maka dari itu orang tua harus mampu menstimulasi kemampuan anak dalam mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka inginkan, tanpa ada paksaan dari orang lain. Atau bisa diartikan dengan kemampuan anak untuk mengkomunikasi pikiran dan perasaannya melalui bahasa.
Bahasa ekspresif ini mempunyai tujuan juga dalam hal pengembangan pada anak, antara lain :
- Membantu anak mengekspresikan kebutuhan, keinginan dan perasaan secara verbal
- Mendorong anak untuk berbicara secara lebih jelas dan tegas sehingga mudah dipahami
- Mendorong kepasihan berbahasa
- Membantu anak memahami bahwa komunikasi tesebut dapat berpengaruh secara lebih efektif terhadap lingkungan sosial dan lingkungan anak.
Komunikasi ini berbentuk non verbal, apa saja tujuan dari komunikasi non verbal :
- Membantu anak untuk mengeksresikan perasaan dan emosinya melalui ekspresi wajah
- Membantu anak mengeksresikan keinginan dan kebutuhannya melalui gerak tubuh dan tanganÂ
- Mendorong anak untuk menggunakan kontak mata ketika berinteraksi dengan orang lain
- Membantu anak-anak belajar untuk mengirim sinyal komunikasi nonverbal yang selaras dengan pesan verbal
Perkembangan ini melalaui banyak tahapan usia. Simak terus penjelasan dibawah.
Usia 0-3 Bulan:
Anak pada usia ini biasanya jika ada suara-suara didekat maupun jauh dari mereka jika terdengar mereka akan mencari sumber suara tersebut dan mereka akan memulai membedakan suara percakapan dengan suara lain
Misalnya, anak sudah bisa membedakan suara anggota keluarga jika suara ibu terdengar dari kejauhan anak sudah mengetahui jika itu adalah suara ibunya.
Usia 3-6 Bulan :
Masih sama dengan usia sebelumnya dimana anak sudah mulai mengenali suara-suara anggota keluarga yang ada di rumah dan benda-benda yang ada di sekitarnya.
Merespon suara yang didengar dengan mengedipkan mata atau mengangkat tangan.