Mohon tunggu...
amiratur rafifah
amiratur rafifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Saya fifah mahasiswa semester 8 di Universitas Ahmad Dahlan. Saya gemar menulis dan melakukan kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa KKN UAD Membuat Apotek Hidup dari Pemanfaatan Sampah Anorganik dan Organik di Desa Bogoran, Bantul

1 Maret 2023   12:55 Diperbarui: 1 Maret 2023   13:57 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah merupakan momok menakutkan karena jumlahnya yang semakin banyak tiap harinya. Mengingat lagi sampah yang paling banyak dihasilkan dari lingkungan adalah sampah anorganik yang tidak mudah diuraikan. Selain itu, pembuangan sampah anorganik dan organik yang dicampur menjadikan sampah menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka dari itu, kesadaran masyarakat untuk memisahkan serta memanfaatkan sampah anorganik dan organik perlu digalakan dengan contoh nyata, salah satunya dengan cara apotek hidup. Kegiatan ini juga sebagai upaya pendukung program pemerintah yaitu Bantul Bersama, guna mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2025.

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan Unit VIII.A.1 yang bertempat di padukuhan Bogoran, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan kegiatan pemanfaatan sampah anorganik botol bekas dan sampah organik rumah tangga sebagai kompos di Desa Bogoran dimulai dengan sosialisasi ke tiap RT sebagai perkenalan kegiatan yaitu pada tanggal 17 Februari 2023 bertempat di Masjid Baiturriohim RT 4, dengan peserta yaitu perwakilan tiap RT meliputi warga, pemuda dan ketua RT. Tujuan sosialisasi ini yaitu sebagai pengenalan apotek hidup sebagai tumbuhan obat penyembuh alami berbagai penyakit  dan demo cara pengelolaan sampah anorganik dan organik agar dapat diolah dari lingkup terkecil yaitu rumah sendiri. Pengelolaan sampah anorganik yaitu botol bekas dipotong untuk pot tanaman dan sampah organik rumah tangga seperti kulit buah dan sayur dibuat kompos. Kemudian, kegiatan dilanjutkan 10 hari berikutnya sebab menunggu peruaraian dan sampah organik untuk kompos kering yaitu pada tanggal 28 Februari 2023 sekaligus pendistribusian apotek hidup pada tiga titik yaitu RT 1, RT 2 dan simpang antara RT 3, 4 dan 5.

Tanggapan warga padukuhan Bogoran setelah sosialisasi dan pendistribusian apotek hidup sangat baik sebab selain dapat mengurangi sampah, kegiatan ini juga dianggap sebagai terobosan baru serta kenang-kenangan kegiatan Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan Unit VIII.A.1 yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan dan manfaatnya dapat dirasakan nantinya untuk banyak orang serta bertahan lama.

Foto Bersama Kepala Dukuh
Foto Bersama Kepala Dukuh
Penyerahan Bibit ke Kepala Dukuh
Penyerahan Bibit ke Kepala Dukuh
Penyerahan Bibit ke Ketua RT
Penyerahan Bibit ke Ketua RT
Jenis Tanaman Apotek Hidup
Jenis Tanaman Apotek Hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun