Kasus Gagal Ginjal Anak Indonesia jika Dipandang melalui Etika

Lalu bagaimanakah pandangan etika dalam kasus gagal ginjal akut yang dialami oleh 326 anak di indonesia ini?

Terlebih dahulu langkah yang harus dilakukan yaitu dengan pemilihan teknik penyelesaian masalah etika, yang mana pada kali ini penulis memilih teknik penyelesaian secara faktual dimana penulis akan menyacu kepada fakta yang terjadi.

Ada tiga teori yang dapat kita gunakan untuk menganalisis kasus ini

1.teori etika ultitarialisme

• Teori ini memiliki pemahaman bahwa suatu tindakan dinyatakan baik apabila meningkatkan derajat manusia. Pada kasus ini derajat manusia anak anak yang terkena dampak dari kesalahan perusahan tersebut tidak lah menaikkan derajatnya sedikitpun. Anak anak tersebut yang berhasil sembuh akan hidup dengan tingkat kewaswasan yang tingggi dan mungkin saja harus mengosumsi obat obatan dalam kurun waktu tertentu.

2. Teori etika hak dan kewajiban.

• Teori ini mengatakan bahwa adanya hak untuk melindungi orang lain dan hak untuk dilindungi. Para perusahaan telah secara sengaja tidak melakukan quality control yang mana artinya mereka secara sadar tidak memenuhi kewajibannya untuk melindungi konsumennya. Lantas apakah masih antas perusahaan tersebut mendapatkan perlindungan dan pembelaan atas kasus ini? Tentu saja tidak.

3. Etika moralitas

• Etika moralitas menilai bahwa tindakan dianggap benar jika sesuai dengan perilaku bermoral. Jika kita kaji melalui pandangan etika ini tindakan yang dilakukan perusahaan sangatlah tidak bermoral. Tindakannya mengakibatkan melayangnya nyawa anak anak yang tidak bersalah. Tindakannya mengakibatkan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan.

Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan kasus diatas telah melanggar hal yang sangat fatal dimana perusahan dengan sengaja melewatkan proses quality control yang berakibat fatal pada konsumennya,tidak hanya sakit yang dirasakan namun konsumen yang mengosumsi obat sirop inipun sampai mengakibatkan melayangnya nyawa banyak orang.