Mohon tunggu...
Amira Nursaidah
Amira Nursaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Practice makes Perfect.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Setahun Pandemi, Kasus Positif COVID-19 Suku Baduy Nol Kasus, Kok Bisa?

12 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 12 Juli 2021   11:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia sedang tidak baik-baik saja sejak coronavirus atau yang kerap kita sebut dengan COVID-19 menyerang kita setahun yang lalu. Manusia yang biasanya dapat beraktivitas dengan normal kini menjadi terbatas karena adanya virus tersebut. Terlebih lagi, sejak WHO (World Health Organization), Badan Kesehatan Dunia, menetapkan kondisi ini menjadi pandemi global. Orang yang bekerja di kantor kini bekerja dari rumahnya masing-masing. Sama dengan para pelajar, yang biasanya belajar secara tatap muka di sekolah, kini hanya belajar melalui media sosial yang ada. Di samping itu, mematuhi protokol kesehatan menjadi kewajiban tambahan kita semua di saat pandemi seperti sekarang ini.

Namun, akhir-akhir ini media massa dikejutkan oleh berita yang menyatakan bahwa tak ada satu pun konfirmasi kasus positif COVID-19 yang berasal dari masyarakat adat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Padahal, pandemi COVID-19 ini sudah masuk ke Indonesia sejak bulan Maret tahun lalu. Saat ini pula bahkan kasus positif COVID-19 sedang melonjak pesat di Indonesia, hampir lebih dari 20.000 orang yang terkonfirmasi positif setiap harinya. Akan tetapi, masyarakat Suku Baduy tetap terjaga dari terjangkitnya virus yang mewabah, coronavirus. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, Banten, yakni dr. Maytri Nurmaningsih. "Dari pandemi awal Maret 2020 sampai sekarang Juni 2021 ini kita tidak menemukan satu pun kasus positif Covid di Baduy," ujar dr. Maytri dalam tayangan Rosi Kompas TV, Kamis (1/7/2021). (tribunnews.com – 3 Juli 2021)

Disiplin Mematuhi Imbauan

Sama seperti imbauan yang diberikan kepada kita semua, masyarakat adat Baduy pun diimbau untuk menjalankan protokol kesehatan yang ada, yakni 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas). Masyarakat adat Baduy disiplin untuk mematuhi imbauan dari tetua adat dengan tidak banyak kegiatan keluar daerah. Dokter sekaligus influencer, dr. Tirta Mandira pun takjub dengan warga Baduy yang sangat patuh pada perkataan tetua adat. "Saya sudah memahami yang Baduy ini dari beberapa waktu lalu bahwa tetua adat di Baduy ini perlu kita contoh. Jadi warga Baduy itu adalah warga yang terikat antara hubungan kekeluargaannya, manusianya dan ketua adat," ungkap dr Tirta. (tribunnews.com – 3 Juli 2021)

Tidak Bepergian ke Luar Daerah

Sejak tercatat adanya virus corona di Indonesia pada bulan Maret tahun kemarin, warga Baduy dilarang ke luar daerah oleh tetua adatnya, seperti  ke Jakarta, Tangerang, dan Bogor guna mencegah terkena COVID-19. Begitu juga warga Baduy yang sedang berada di luar daerah, disuruh langsung pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalankan pengecekan di Puskesmas setempat. Adapun warga Baduy yang sudah berada di wilayah Desa Kanekes  dilarang untuk bepergian ke luar daerah. Hal ini menjadi salah satu yang menyebabkan tidak ada satu pun warga Baduy yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Mewajibkan Penggunaan Masker

Warga Baduy diwajibkan untuk menggunakan masker setiap harinya sejak adanya coronavirus di Indonesia. Sebagai tempat yang kerap dipilih wisatawan untuk dikunjungi, Baduy juga membatasi kunjungan selama pandemi berlangsung. Wisatawan yang datang ke Baduy, harus mengikuti protokol kesehatan. Dengan demikian, terciptanya lingkungan Baduy yang bersih dari kasus corona.

Doa Bersama untuk Keselamatan Warga

Dikutip dari kompas.com, setiap saat, warga Baduy seringkali mengadakan doa bersama untuk meminta keselamatan warga Baduy. "Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat-lah istilahnya untuk keselamatan warga Baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya," ujar Saija, Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/1/2021). Hal ini mungkin menjadi kunci utama dari yang telah kita usahakan. Seperti yang kita semua ketahui, tugas kita sebagai manusia hanyalah berusaha, berdoa, dan bertawakkal kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai kesimpulan, kita dapat mencontoh masyarakat Suku Baduy untuk selalu disiplin mematuhi perintah yang diberi oleh Ketua Suku, alias pemerintah kita semua. Selagi itu hal yang baik dan bermanfaat bagi sesama, haruslah kita mematuhinya. Untuk itu, marilah kita senantiasa patuhi protokol kesehatan, senantiasa memakai masker dan membawa hand sanitizer jika harus bepergian keluar rumah, dan tetap semangat menghadapi apa yang sedang kita hadapi. Semoga dunia ini dapat terbebas dari virus yang sedang mewabah. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun