Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang berhasil melaksanakan proyek edukasi kesehatan di SLB Negeri Ungaran pada hari Kamis, 31 Oktober 2024.
Tiga mahasiswa Program Studi IlmuProyek edukasi ini ditujukan kepada siswa kelas XI dan XII yang termasuk dalam kategori tunagrahita, dengan fokus pada pentingnya kebersihan diri. Topik ini dipilih berdasarkan hasil identifikasi dan pendekatan terhadap masalah kesehatan yang telah dilakukan sebelumnya. Edukasi kesehatan disampaikan melalui metode kelompok kecil dengan berbagai media yang menyenangkan, seperti quiet book dan lagu, serta demonstrasi penggunaan tawas. Selain itu, tes pengetahuan bergambar yang dilakukan dalam bentuk pretest dan posttest turut mendukung pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Quiet Book, media interaktif untuk siswa SLB Negeri Ungaran
Sebagai media utama, quiet book atau buku tenang dipilih untuk menyampaikan materi kebersihan diri kepada siswa tunagrahita di kelas tersebut, mengingat kemampuan membaca mereka yang belum lancar. Media ini dirancang khusus oleh para mahasiswa untuk memudahkan anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan. Quiet book dirancang sebagai media interaktif, di mana setiap gambar pada buku tersebut dapat dilepas-pasang. Dengan desain gambar yang menarik dan elemen-elemen yang dapat dimainkan, siswa tidak hanya dapat melihat, tetapi juga secara langsung berinteraksi dengan buku tersebut, sehingga mereka lebih mudah memahami urutan mandi yang benar.Â
Bernyanyi membangkitkan semangat, belajar lebih asyik!
Selain quiet book, media lagu juga digunakan untuk meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti sesi edukasi. Seperti halnya quiet book, lagu yang mengajarkan urutan mandi ini juga dirancang secara khusus oleh para mahasiswa, dengan lirik yang disesuaikan dan menggunakan aransemen dari lagu anak berjudul "Makan Apa?" karya Hilmy dan Ridha, yang dirilis pada tahun 2007. Lagu ini berhasil menarik perhatian siswa, terlihat dari bagaimana mereka cepat menghafal dan memahami isi lagu setelah hanya dua kali pengulangan yang dipimpin oleh mahasiswa. Bahkan, lagu tersebut berulang kali diminta dinyanyikan kembali, khususnya ketika memasuki sesi tes pengetahuan. Hal ini menunjukkan betapa efektifnya media lagu dalam memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan.
Belajar cara pakai tawas supaya tidak bau badan
Sesi terakhir sebelum melakukan tes pengetahuan para siswa setelah menerima pembelajaran yaitu melakukan demonstrasi penggunaan tawas. Tawas dinilai efektif untuk menghilangkan masalah bau badan, utamanya karena bau badan merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap mengganggu kegiatan belajar-mengajar di kelas. Demonstrasi ini menjadi bagian penting dari edukasi kesehatan yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan kondusif.
Setelah demonstrasi, kegiatan dilanjutkan dengan tes pengetahuan bergambar yang diisi oleh para siswa, untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan. Sebagai penutupan, setiap siswa menerima tawas dan stiker sebagai hadiah, sementara orang tua siswa juga diberikan leaflet yang berisi informasi penting melalui wali kelas, agar mereka dapat terus mendukung penerapan kebersihan diri di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H