Mohon tunggu...
Amira Hilda Normatyas
Amira Hilda Normatyas Mohon Tunggu... -

a student of Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta majoring in communication science who wants to be seen with a fresh pair of eyes.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bulatan Merah Semua Kalangan

1 Oktober 2014   23:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:44 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia ini bikin gemas semua orang. Dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Dari Sabang sampai Merauke. Semua orang pusing tujuh keliling dibuatnya. Semua ingin tahu mengapa si bulat merah kecil ini gemar sekali muncul bahkan di saat-saat genting sekalipun. Satu titik, dua titik, tiga titik, empat... lima... mereka semua itu nggak ada manis-manisnya sama sekali dipandang mata. Di wajah, dahi, leher, punggung, bahkan dada. Dari area yang bagaikan spotlight untuk banyak orang lihat sampai ke area yang sulit dijangkau. Gemas bukan main. Jerawat. Itulah sebutannya.

Ketika kita harus menerima kemunculan jerawat di kulit khususnya kulit wajah, secara tidak langsung kita dituntut untuk menerima timbulnya masalah-masalah baru yang harus dihadapi, diantaranya kepercayaan diri menurun dan kondisi kantong ‘terkuras’ demi menjalani berbagai tindakan. Sementara itu telah banyak upaya yang dilakukan untuk membasmi penyakit tak pandang bulu ini. Dari yang menggunakan resep tradisional turun temurun nan murah meriah sampai mengocekkantong dalam-dalam demi perawatan canggih. Namun jerawat masih juga berkembang biak. Nah loh! Lalu sebenarnya apa sih yang menyebabkan jerawat muncul dan bahkan meradang serta bagaimana sebaiknya mencegah jerawat dengan benar agar masalah lain yang timbul dapat terhindarkan?

Kligmann, seorang peniliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat ‘tidak ada satu pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya’. (www.wikipedia.com)

Jerawat itu sendiri adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang (www.wikipedia.com). Penyebab mendasar munculnya jerawat ialah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak dikulit untuk berkembang. Namun seiring dengan kehidupan manusia yang dinamis maka hal-hal lain pun saling berkaitan dan menjadi penyebab baru munculnya jerawat. Diantaranya:

·Memencet jerawat

Hal ini adalah salah satu kebiasaan yang kebanyakan orang lakukan. Biasanya dikarenakan merasakan gatal dan tidak sabaran yang membuat orang-orang gemas dan akhirnya memencet si bulat merah ini dibanding menunggu kempes secara alami.

Kebiasaan memencet jerawat sebelum waktunya ini sering menjadi penyebab utama meradangnya jerawat di kulit khususnya kulit wajah. Karena memencet sebelum waktunya si jerawat kempes dapat memicu terjadinya infeksi pada jaringan kulit, mendorong bakteri masuk lebih jauh ke dalam area kulit, dan akan menyisakkan noda pada kulit. (www.merdeka.com/gaya)

·Menyentuh kulit wajah

Sudah pasti bagian kulit yang sering kali kita sentuh adalah kulit wajah. Sadar maupun tidak sadar. Hal ini sangat mungkin menimbulkan jerawat di karenakan banyak interaksi yang dilakukan oleh tangan membuat kulit tangan terkontaminasi oleh bakteri dan kuman, ditambah sifat kulit wajah yang sensitif.

·Gaya hidup

Pola hidup tidak sehat kebanyakan orang pada era serba praktis ini adalah faktor lain yang erat kaitannya dengan timbulnya jerawat. Seperti sering begadang, pola makan asal-asalan, dan sibuknya akan dunia perkuliahan/kerja membuat stres sehingga kita menerapkan pola hidup yang semaunya.

Dari penyebab timbulnya jerawat tersebut, di sisi lain ternyata ada banyak mitos penyebab timbulnya jerawat yang telah turun temurun diyakini sebagai pemicu berkembangnya jerawat. Mitos itu sendiri merupakan suatu hal yang belum pasti kebenarannya, namun justru malah banyak orang yang memercayainya. Beberapa mitos tentang jerawat yang sering terdengar di masyarakat yakni:

·Jerawat hanya muncul pada remaja

Hal ini sering dihubung-hubungkan dengan kehidupan percintaan remaja sementara faktanya, jerawat menyerang bukan hanya remaja melainkan seluruh kalangan.

·Coklat

Hal ini tidak sepenuhnya benar, coklat tidak menimbulkan jerawat. Yang menimbulkan jerawat ialah pola makan yang salah. Coklat justru mengandung zat yag mirip sebagai obat penenang yang bermanfaat buntuk meredakan rasa stres dan membuat suasana hati menjadi senang sehingga mengurangi risiko timbulnya jerawat. (www.gadis.co.id)

Terlepas dari tekanan lantaran munculnya satu atau dua jerawat yang bahkan meradang, penyebab, dan mitos-mitos yang dipercaya, salah satu cara yang ampuh dalam mengatasi jerawat ialah dengan pencegahan jerawat sejak dini. Ada beberapa cara untuk mencegah kemunculan jerawat. Beberapa diantaranya yaitu:

·Menerapkan pola makan sehat. Untuk usia-usia produktif seperti remaja khususnya, sangat penting mengonsumsi makanan sehat dengan jumlah seimbang serta vitamin C agar sistem kekebalan tubuh kuat dan bakteri penyebab jerawat pun tidak mudah berkembang biak.

·Istirahat yang cukup (6-8 jam). Ini adalah cara paling efektif berlangsungnya proses peremajaan kulit. Dengan mendapatkan waktu istirahat yang cukup, sel kulit yang telah beraktivitas seharian akan diperbaiki oleh sel kulit baru.

·Mencuci wajah secara teratur. Karena aktivitas seharian membuat kulit wajah kita terpapar debu dan polusi, maka mencuci wajah ialah salah satu cara untuk menjaga kulit tetap lembab.

Nah. Ketika si bulatan merah mungil ini muncul dikulit entah itu kulit wajah, leher, atau punggung sekalipun, kita tidak perlu panik dan buru-buru memencetnya. Justru itu yang membuat jerawat meradang. Melainkan, kita perlu mengetahui penyebab kemunculannya tersebut lebih dahulu karena bisa jadi penyebabnya ialah kelalaian diri kita sendiri dalam keseharian yang semaunya, juga dalam permasalahan timbulnya jerawat, pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati keadaan yang terlanjur parah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun