Mohon tunggu...
Amirah Mutiara Yasmin
Amirah Mutiara Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar di Rumah (Home Schooling) dengan Perkembangan Psikososial (Erik H. Erikson)

22 Desember 2022   12:40 Diperbarui: 22 Desember 2022   12:46 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah Anak Home Schooling Gagal Dalam Perkembangan Psikososialnya?

TIDAK!!! Anak-anak home schooling tidak serta merta membuat anak menjadi introvert dan gagal dalam perkembangannya, khususnya psikososialnya. Anak yang belajar dirumah tidak memiliki batasan dalam berinteraksi dan juga memiliki kesempatan dalam perkembangan psikososialnya. Untuk menyiapkan anak dalam tuntutan aktivitas kehidupan dilingkungan, orang tua perlu menjadi agen sosialiasi dalam membimbing anak dengan menciptakan kegiatan dalam runtinitas anak untuk mendorong terbentuknya kehidupan sosial dan kepribadian yang sehat. Adapun hal yang bisa dilakukan untuk anak yang belajar dirumah dalam membantu sosialisasinya, antara lain :

  • Membuat Kalender Aktivitas Sosial untuk Anak

Membuat jadwal aktivitas diluar rumah dan mendorong menciptakan pertemanan di lingkungan rumah. Mendorong anak ikut berpartisipasi dalam lomba dan komunitas yang sesuai dengan minat anak. Mengajak anak terlibat dalam kegiatan temat ibadah rutin.

  • Mendorong Anak Belajar Dengan Tutor atau Guru Les

Memperkerjakan tutor untuk mata pelajaran yang belum dikuasai anak. Mendaftarkan anak di klub olahraga untuk mendorong keterampilan sosial seperti kerja sama tim, sportifitas sekaligus memelihara kesehatan tubuh. Mendaftarkan anak ke kelas online di intuisi pendidikan yang sekaligus membantu anak bersosialisasi secara online dengan teman kelasnya.

  • Mengurangi Faktor Pengganggu

Menetapkan batasan konsumsi tv dan gadget pada anak yang dapat membuat anak lebih suka menghabiskan waktu dengan dunia online dan cenderung kurang bersosialiasasi terlepas dari home schooling atau tidak.

  • Tidak Menggantikan Posisi Teman

Memabantu anak terbuka tentang permasalahan dengan membangun komunikasi antara orang tua dan anak dengan bebas dan nyaman. Mengizinkan sosialisasi online dengan pengawasan. Mengizinkan interaksi sosial dimulai dari anak teman yang kenalan. Tidak membiasakan kekalahan yang disengaja hanya untuk menyenangkan anak karena menang dalam permainan agar tidak menjadi kendala saat anak bersosialisasi dengan teman seusianya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, Y., Suparwati, M., & Purwaningsih, H. (2020). Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah di SDN Karangjati 02. 1–7. http://repository2.unw.ac.id/640/

Dwi Istutik. (2021). Hubungan Belajar Di Rumah Dengan Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah Di SD Islam Al Umar Kecamatan Srumbung Tahun 2021.

Herawati. (2018). Memahami Proses Belajar Anak. Jurnal UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 4(1), 27–48. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/view/4515

Muhtadi, A. (2014). Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah Rumah (Home Schooling) Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis. Materi, 1–17. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/11. Pendidikan dan pembelajaran di sekolah rumah (home schooling)-tinjauan teoritis dan praktis.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun