Ketika para orang tua berkumpul, tak jarang mereka mengungkapkan keresahannya terhadap dampak negatif dari video games yang dimainkan anaknya. Mereka merasa bahwa video games membawa banyak dampak negatif seperti menumbuhkan sifat malas, tidak peduli dengan sekitar, menurunkan prestasi akademik, dan masih banyak lainnya.Â
Selain itu, banyaknya berita negatif yang terjadi pada anak-anak membuat para orang tua semakin cemas dan berpandangan negatif terhadap video games. Namun, apakah benar bahwa video games selamanya memberikan pengaruh buruk terhadap anak?
Video games sebenarnya dapat membawa dampak positif apabila dilakukan dalam kapasitas tertentu terutama untuk mengurangi rasa jenuh seseorang. Seperti layaknya manusia lainnya, apabila sedang mengalami rasa jenuh seseorang akan mencari hiburan untuk mengembalikan moodnya agar dapat kembali beraktifitas.Â
Video games juga dapat memberikan pengetahuan yang luas serta menambah soft skill anak, karena mayoritas video games berbahasa asing yang mana dapat menambah pengetahuan bahasa asing kepada anak dan konsep dari suatu video games mengangkat dari kejadian faktual.
Pengaruh lain dari video games adalah bagaimana anak akan mencari tahu lebih dalam mengenai permainan tersebut. Salah satu cara anak melakukan hal tersebut adalah melalui platform YouTube, Twitch, dan semacamnya. Melalui media yang menarik perhatian, anak cenderung lebih mudah untuk menangkap informasi yang disampaikan.
 Disini pihak yang menyampaikan informasi (content creator) memiliki peluang untuk mempengaruhi anak baik itu positif maupun negatif. Mereka dapat mencontohkan nilai-nilai positif kepada anak seperti kerja keras, komitmen, dan masih banyak lainnya.
Sebagaimana pisau bermata dua, tak dapat dipungkiri bahwa video games dapat membawa dampak negatif bagi anak. Apabila video games dimainkan secara berlebihan, anak dapat meninggalkan kewajiban utamanya baik itu sebagai anak maupun sebagai pelajar. Hal ini yang membuat orang tua memiliki stereotipe negatif terhadap video games.Â
Kondisi ini menuntut komunikasi yang lebih baik antara orang tua dan anak sehingga orang tua mampu memahami mengapa anak bermain games, sedangkan anak juga perlu memahami pentingnya membagi waktu antara kewajiban dan kesenangan mereka.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H