Oleh : Aminah (Amira Armita Putri)
Laksana malam yang berganti pagi di saat mentari mulai menampilkan diri. Gelap perlahan menjadi terang . Hawa dingin mulai berganti menciptakan kehangatan. Kemudian dari pagi berajak siang, yang hangat berubah menjadi panas karena teriknya sinar matahari. Yang awalnya terang hanya sebatas terawang berubah menjadi kesilauan. Kemudian tiba saatnya petang . Yang awalnya silau kemudian berubah menjadi temaram. Dan akhirnya kembalilah lagi pada malam. Yang di mana itu terkadang dipenuhi bintang dan bertemankan rembulan , dan terkadang langit gelap pekat karena awan hitam.
Dari manapun kita memulainya, kita akan kembali bertemu dengan asal mulanya. Karena ini adalah siklus kehidupan, terus berputar dan berputar melintasi rotasi roda kehidupan. Dan seperti roda yang diputar, lama kelamaan pasti roda akan bertemu kembali ke titik di mana ia mulai berputar.
 (ini bukan puisi)
Kotabaru, 17 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H