A. Â Deskripsi Kasus
SD Muhammadiyah Kauman yang berlokasi di Kauman GM I/374 Yogyakarta, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Provinsi D.I. Yogyakarta, terdiri dari 6 kelas dan 13 rombongan belajar. Â SD Muhammadiyah Kauman memiliki berbagai program untuk meningkatkan keterampilan peserta didik baik, baik dalam bidang agama maupun dalam bidang umum. Walaupun begitu, berdasarkan hasil observasi dan evaluasi keterampilan membaca pemahaman peserta didik masih rendah, dibuktikan dengan hasil evaluasi sebanyak 15 dari 19 peserta didik atau 78,94% kelas 5 Faqih Usman belum mencapai kriteria ketuntasan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
B. Â Analisis Situasi
Melihat dari situasi kasus di atas, maka diperlukan sebuah media dan model pembelajaran yang dapat memberikan gambaran konkret terkait suatu bacaan pada peserta didik. Ketika seorang pembaca telah memahami bahan bacaan dengan baik, maka seseorang itu dapat mengetahui dan menentukan judul bacaan, tokoh-tokoh dalam teks bacaan, isi/informasi bacaan, dan amanat yang terkandung dalam isi bacaan. Memahami isi bacaan akan memudahkan setiap orang untuk mengambil keputusan. Menurut (Nisa et al., 2022) tingkat pemahaman bacaan berdasarkan taksonomi Barret adalah pemahaman literal, reorganisasi, pemahaman inferensial, evaluasi, dan apresiasi.
C. Â Alternatif Solusi
Dalam mengatasi permasalahan berupa rendahnya keterampilan membaca pemahaman peserta didik, saya memiliki  alternatif Solusi untuk menggunakan media gambar dengan model pembelajaran Picture and Picture. Berdasarkan Teori Perkembangan Piaget dalam (Mustoip et al., 2022) peserta didik kelas 5 pada tahap perkembangan operasional konkret. Peserta  didik telah dapat membuat pemikiran tentang suatu hal yang konkret, sehingga peserta didik memerlukan suatu gambaran yang konkret agar dapat memahami materi ajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan gambar konkret pada peserta didik adalah model pembelajaran Picture and Picture. Menurut (A. Putri & Taufina, 2020) model  Picture and Picture lebih  memfokuskan  gambar  sebagai media pendistribusian pemahaman peserta didik. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi unsur intrinsik teks cerita, media yang digunakan adalah gambar dengan runtutan kronologis sesuai cerita. Model pembelejaran Picture and Picture membantu pemahaman peserta didik dengan kegiatan mengurutkan gambar berdasarkan teks cerita yang telah dibaca. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik lebih mudah memahami teks cerita karena memperoleh gambaran konkret melalui gambar yang diurutkan.
D. Evaluasi
Selama pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture yang dilakukan, peserta didik mengikuti kegiatan dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan peserta didik mengalami peningkatan keterampilan membaca pemahaman yang cukup signifikan. Keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas 5 Faqih Usman pada awal hanya 4 dari 19 peserta didik yang mencapai batas ketuntasan atau 21,06% meningkat menjadi 16 dari 19 peserta didik atau 84% mencapai batas ketuntasan.