Mohon tunggu...
Amir Thoham
Amir Thoham Mohon Tunggu... -

\r\nKerja Keras_\r\nKerja Cerdas_\r\nKerja Tuntas_\r\nKerja Ikhlas.. :)

Selanjutnya

Tutup

Money

7 Faktor Penyebab Server Pulsa Pasti “Bangkrut”

27 September 2014   06:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:19 2877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGAPA BISNIS SERVER PULSA TIDAK MAJU?

Bagi anda yang benar – benar baru dalam dunia bisnis server isi ulang pulsa mungkin tidak pernah mendengar adanya server isi ulang pulsa yang tutup atau bangkrut. Mayoritas server isi ulang pulsa saat ini belum dikelola secara bagus. Banyak yang masih dikelola secara promitif. Maka tidak mengherankan jika banyak yang tidak bisa berkembang dan akhirnya tutup. Nah disini akan kita bahas beberapa hal yang sering menjadi penyebab hancurnya usaha server isi ulang pulsa. Ini kami beritahukan agar anda nantinya tidak akan mengalami kegagalan seperti mereka yang mengelola asal – asalan.

Tercampurnya keuangan pribadi dengan keuangan perusahaan

Siapapun saya rasa tidak akan ada yang membantah kalau uang itu manis. Maka jika keuangan usaha tercampur dengan keuangan rumah tangga pasti yang menang adalah keuangan rumah tangga. Keuangan usaha akan ikut tersedot sedikit demi sedikit dan akhirnya tinggal sedikit. Ini lebih sering terjadi pada pasangan muda yang masih suka hura – hura. Banyak sekali saya mendapat laporan dari rekan – rekan di berbagai kota di Indonesia. Server L mengalami minus sampai 300Jt, Server R mengalami kerugian sampai 129Jt, Server H mengalami minus sampai 50Jt, Server M mengalami minus sampai 40Jt. Kadang memang terasa sangat mengerikan. Tapi salah siapa??? Salah siapa mencampuradukan keuangan pribadi dengan keuangan usaha.

Tidak memiliki pembukuan yang jelas

Mereka tidak tahu berapa permodalan yang telah distor, Tidak pernah mencatat uang masuk dan uang keluar. Keuntungan hanyalah berdasarkan perkiraan belaka. Server jalan tanpa acuan yang jelas.

Tidak Menguasai Program Server Isi Ulang Pulsa yang digunakannya

Ini adalah fakta. Banyak server isi ulang pulsa di Indonesia operatornya tidak memahami komputer sama sekali. Masih banyak saya menemui operator yang untuk meng-copy data dari komputer ke flashdisk atau sebaliknya saja masih kebingungan. Yah menjalankan server hanya sebatas menghidupkan dan mematikan saja. Lalu mengamati. Tetapi tidak bisa melakukan perawatan server dengan benar. Mesin server ( komputer ) itu juga ingin diperhatikan brow… kayak motor. Perlu diservis segala secara berkala. Dalam dunia IT sering disebut “maintenance”. Nah ini operator yang tidak mumpuni biasanya tidak paham. Parahnya lagi misalkan komputer terkena virus, komputer mati dan sebagainya, kacau deh. Penanganan akhirnya menjadi lama. Untuk itu disarankan kalau mencari operator carilah yang paling tidak ada sedikit pengetahuan tentang seluk beluk komputer.

Tidak Adanya Innovasi Bisnis

Apapun Bisnisnya kita harus paham kalau namanya bisnis itu tidak ada yang abadi. Untuk itu perlu adanya innovasi. Karena hanya dengan memberikan innovasi baru terhadap bisnis anda konsumen anda akan bisa betah bersama anda.

Terjerumus dalam persaingan harga yang tidak sehat

Penyebab lain dari hancurnya server isi ulang pulsa adalah terjebak dalam persaingan harga yang tidak sehat. Ini biasanya terjadi pada pemain baru dengan modal minim. Dimana saja namanya pemain baru selalu melakukan promosi. Setrategi promosi yang paling banyak diambil adalah dengan memberikan potongan harga. Karena pemain baru rata – rata masih memiliki sifat sangat labil, maka ketika tidak berhasil menyedot konsumen biasanya mereka akan habis – habisan memberikan potongan harga. Bagi mereka yang terpenting ada agen yang masuk. Meskipun harus menanggung minus. Padahal prinsip usaha yang benar adalah usahakan namanya usaha ya jangan sampai minus. Kalau sudah tidak minus usahakan ada laba yang bisa menggantikan bea operasional, kalau sudah ada laba maka pastikan laba itu akan bisa untuk melakukan pengembangan perusahaan. Kembali seperti yang diuraikan dalam paragraf pertama, karena pemain baru memberikan potongan harga yang tidak wajar, maka pemain lama yang biasanya sudah merajai merasa tidak terima. Akhirnya pemain lama pun juga melakukan penurunan harga. Nah kalau sudah seperti itu secara akal sehat agen – agen tentunya pasti memilih kembali ke server yang sudah lama. Karena jelas – jelas sudah terbukti akses transaksi dan pelayanannya. Untuk itulah kalau melakukan bisnis jangan selalu menjadikan harga sebagai objek konfrontasi dengan rival. Masih banyak cara lain untuk menarik hati konsumen.

Terlalu mudah percaya pada orang lain

Saya pernah mendengar istilah “tidak ada kepercayaan maka tidak akan ada bisnis”. Ada yang terlalu percaya pada orang lain dan ada yang terlalu tidak percaya pada orang. Dua – duanya tidak benar. Sejak 2008 awal saya selalu mengkampanyekan “tidak ada istilah percaya 100%”. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, orang – orang terdekat tidak jarang justru malah yang pada akhirnya melakukan pengkhianatan. Kita pasti merasa sangat dilematis. Mau kita pukuli masih saudara, tidak kita kasih pekerjaan kok rasanya sangat kasihan, mau dilaporkan ke polisi kok masih teman, sudah kenal keluarganya juga, gak enak bermusuhan dengan teman sendiri.Masih banyak lagi alasan – alasan lain. Untuk itulah sebisa mungkin kita menerapkan prinsip yang benar. Biarkan orang mau berkata apa karena yang namanya resiko juga kita yang menanggung. “Bisnis adalah bisnis dan teman adalah teman”. Mitra bisnis belum tentu teman dan teman belum tentu mitra bisnis. Terlebih dalam dunia server isi ulang pulsa. Siapapun mengetahui kalau bisnis server isi ulang pulsa adalah bisnis dengan permainan uang yang besar. Bisnis paling menggiurkan, paling diminati namun juga paling beresiko jika pengelolaan tidak tepat. Banyak pemain server isi ulang pulsa menerapkan BB ( barang masuk dulu baru bayar beberapa hari kemudian ) untuk menarik dan menjaga loyalitas konsumen. Ini biasanya dilakukan oleh pemain dengan modal gede. Sayangnya mereka sering sekali tidak selektif. Memberikan fasilitas kemudahan bayar belakang hanya berdasarkan hubungan karena sudah kenal lama dan jumlah penjualannya banyak. Padahal penjualan yang banyak itu belum tentu untungnya besar. Untuk itu kami tekankan berhati – hatilah dalam memilih orang. Terutama jika ditempatkan pada bagian yang berpeluang seseorang bisa melarikan barang. Misal dibagian pengambilan deposit agen, bagian stor ke bank dan sebagainya.

Gagalnya Sistem Pendelegasian Tugas dan Wewenang

Ini berlaku pada semua bidang bisnis, masih banyak Owner yang tidak memahami manajement pengelolaan SDM. Awalnya mereka membangun usaha, lalu berkembang, lalu mencari karyawan. Sayangnya mereka tidak bisa mendelegasikan tugas dan wewenang ke bawahannya. Maka akhirnya pengangkatan karyawan itu tidak berfungsi. Melainkan hanya sebatas menjadi teman ngobrol saja. Atau teman untuk dimarahi…wew parah…!!! Bagaimana tidak parah. Perusahaan selalu tergantung pada si bos. Kalau si bos tidak ada ya perusahaan tidak jalan. Karena anak buah tidak diberi wewenang yang jelas. Juga tidak pernah ditatar. Kalau seperti itu untuk apa mengangkat karyawan. Jadi kalau mengangkat karyawan atau memperkerjakan seseorang, harus diberikan tugas dan wewenang yang jelas. Pastikan ketika anda sedang ada urusan lain usaha anda masih tetap berjalan karena ada bawahan anda yang menjalankannya. Anda tinggal menangani urusan – urusan yang bersifat rahasia dan vital saja. Gagalnya Pendelegasian tugas dan wewenang dalam perusahaan selain owner yang tidak percaya pada orang lain juga bisa diakibatkan oleh gagalnya membangun iklim kerja yang nyaman. Kalau anda mengingnkan karyawan anda loyal dan bisa bekerja maksimal dengan penuh tanggungjawab, maka anda harus menciptakan iklim kerja seperti nuansa dalam kehidupan rumah tangga. Sebagai bos anda tidak boleh kaku. Tidak boleh pelit. Anda harus gemar memberikan bonus. Bonus tidak selalu berupa materi. Tetapi ucapan selamat pun juga termasuk bonus. Buatlah anda akrab dengan semua karyawan anda. Seperti keakraban hubungan dalam keluarga. Lihat dalam keluarga ada ayah, ibu, anan, nenek. Meskipun hubungan akrab tetapi fungsi jelas. Tidak pernah terbalik. Buatlah karyawan anda merasa memiliki usaha anda. Merasa dia bagian dari perusahaan anda. Sehingga maju mundurnya usaha tersebut menyangkut kelangsungan hidup mereka juga. Jangan sampai di otak karyawan anda tertanam pemikiran “untuk apa bekerja lebih, toh yang kaya ya hanya bos saja” Jelasnya, ketika anda menginginkan karyawan anda bisa bekerja secara optimal maka anda harus memberikan hak mereka dan memperlakukan mereka seperti teman. Akrab namun dengan tetap memiliki ketegasan.

1411749957618625162
1411749957618625162

** Tulisan Ini Hanya Potongan dari Ebook tulisan saya yang berjudul “ Panduan Membangun Server Pulsa” http://www.4shared.com/office/u4j2N7TVce/Panduan_Membangun_Server_pulsa.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun