Mohon tunggu...
Amiptah
Amiptah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Blog ini di buat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan melalui tulisan. Menulis jurnal membantu saya merefleksikan proses pembelajaran, mengorganisir ide, serta mencurahkan pikiran dan perasaan secara lebih terstruktur. Saya percaya bahwa dengan menulis, kita tidak hanya membagikan pandangan dan wawasan kepada orang lain, tetapi juga terus belajar dan berkembang secara pribadi. Melalui platform ini, saya berharap dapat terhubung dengan komunitas yang memiliki semangat yang sama untuk belajar dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Seren Taun Di Kasepuhan Citorek

14 September 2024   01:02 Diperbarui: 14 September 2024   01:35 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Citorek merupakan sebuah desa di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, yang terkenal dengan keindahan alam pegunungan serta perbukitannya yang masih terjaga. Desa ini juga dikenal karena masyarakatnya yang memelihara tradisi dan adat istiadat leluhur secara turun-temurun.

Salah satu ciri khas dari Citorek adalah Kampung Adat Citorek, bagian dari Kawasan Adat Kasepuhan. Penduduk setempat hidup dengan mengedepankan kearifan lokal, seperti pertanian tradisional yang dikenal dengan "tatanen." Sebagai bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Citorek memiliki keragaman hayati yang kaya.

Di desa ini juga terdapat beberapa destinasi wisata alam, seperti wisata Negeri di atas awan ciusul. Wisata ini menyuguhkan keindahan lautan awan ketika matahari terbit tanpa harus mendaki, menjadikannya sebagai salah satu tempat wisata favorit di Banten.

Keunikan lainnya tentang citorek yaitu salah satunya adalah tradisi Seren Taun. Seren Taun adalah upacara adat tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat Sunda sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Salah satu daerah yang masih melestarikan tradisi ini adalah Citorek, Kabupaten Lebak, Banten. Upacara ini dipersembahkan kepada Dewi Sri, dewi padi, dan menjadi momentum penting bagi warga Citorek untuk menjaga hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan.

Prosesi Seren Taun di Citorek diawali dengan arak-arakan hasil panen berupa padi yang diarak menuju leuit (lumbung penyimpanan padi). Dalam perayaan ini, masyarakat menggunakan pakaian adat dan mengiringi prosesi dengan musik tradisional Sunda. Setelah itu, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh tetua adat untuk memohon keberkahan dan kelestarian panen di masa mendatang.

Tradisi ini juga mencakup berbagai acara kesenian seperti tarian, lomba budaya, dan pagelaran wayang golek. Seren Taun bukan hanya sebuah ritual adat, melainkan juga simbol pelestarian budaya dan alam. Melalui kegiatan ini, warga Citorek mengukuhkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, serta rasa syukur yang mendalam atas karunia alam.

Tradisi Seren Taun di Citorek adalah warisan budaya yang tidak hanya memperkaya identitas lokal, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan mempertahankan nilai-nilai leluhur di era modern ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun