Mohon tunggu...
Tenggang2 Lopi
Tenggang2 Lopi Mohon Tunggu... Buruh - perahu keseimbangan

lahir di desa Samaran. mungkin salah satu tanda bahwa harus berjalan dalam samar, atau samar jika sedang berjalan. entahlah. . . .

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sedih dan Merasa Kehilangan itu Ada karena Merasa Memiliki

4 Mei 2021   06:23 Diperbarui: 4 Mei 2021   08:01 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Misalnya ceweknya hanya menganggap kita sebagai teman sebagaimana bersikap dan menganggap teman-temannya yang lain.

Mungkin harapan saya itu berasal dari yang semula jarang atau bahkan tidak pernah dekat dengan cewek, nah ketika tiba-tiba dekat dengan cewek posisi hati sudah berpindah. Dari yang semula biasa-biasa saja perasaannya bergeser kepada inginnya meluapkan semua hasrat yang selama ini terpendam ke ceweknya itu. Lebay banget ya.

Biasalah jomblo itu kan sama halnya dengan anak yang baru masuk sekolah. Perlu pengenalan lingkungan, teman, suasana dan pengalaman baru. Memang anak baru kelihatannya kayak anak goblok yang tidak punya otak. Disuruh apa aja nurut demi mendapatkan pengalaman banyak di kelas oleh temannya.

Si anak baru ini selamat jika mendapat teman yang baik dan mengarahkan, tapi anak ini menjadi masuk "jurang" jika mendapat teman yang nakal dan menjalani kehidupan “liar” di luar rumah.

Sama halnya dengan jomblo. Jomblo itu seperti anak baru yang nasibnya ke depan tergantung mendapat pasangan seperti apa. Mendapat pasangan yang baik bisa terarah. Mendapat pasangan yang buruk bisa toxic. Atau malah bisa saja tahan banting karena pernah sakit.

Sebab bangunnya orang pernah jatuh itu akan lebih waspada karena pernah merasa sakit. Beda dengan bangunnya orang tidur yang bisa saja langsung berdiri dan melakukan aktivitas sesuatu meskipun dirinya belum sadar akan melakukan apa untuk dirinya.

Surabaya, 4 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun