Misalnya ceweknya hanya menganggap kita sebagai teman sebagaimana bersikap dan menganggap teman-temannya yang lain.
Mungkin harapan saya itu berasal dari yang semula jarang atau bahkan tidak pernah dekat dengan cewek, nah ketika tiba-tiba dekat dengan cewek posisi hati sudah berpindah. Dari yang semula biasa-biasa saja perasaannya bergeser kepada inginnya meluapkan semua hasrat yang selama ini terpendam ke ceweknya itu. Lebay banget ya.
Biasalah jomblo itu kan sama halnya dengan anak yang baru masuk sekolah. Perlu pengenalan lingkungan, teman, suasana dan pengalaman baru. Memang anak baru kelihatannya kayak anak goblok yang tidak punya otak. Disuruh apa aja nurut demi mendapatkan pengalaman banyak di kelas oleh temannya.
Si anak baru ini selamat jika mendapat teman yang baik dan mengarahkan, tapi anak ini menjadi masuk "jurang" jika mendapat teman yang nakal dan menjalani kehidupan “liar” di luar rumah.
Sama halnya dengan jomblo. Jomblo itu seperti anak baru yang nasibnya ke depan tergantung mendapat pasangan seperti apa. Mendapat pasangan yang baik bisa terarah. Mendapat pasangan yang buruk bisa toxic. Atau malah bisa saja tahan banting karena pernah sakit.
Sebab bangunnya orang pernah jatuh itu akan lebih waspada karena pernah merasa sakit. Beda dengan bangunnya orang tidur yang bisa saja langsung berdiri dan melakukan aktivitas sesuatu meskipun dirinya belum sadar akan melakukan apa untuk dirinya.
Surabaya, 4 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H