Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melestarikan Museum Sampai ke Anak Cucu

23 Maret 2022   21:27 Diperbarui: 23 Maret 2022   21:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melestarikan Museum Sampai ke Anak Cucu 

Oleh aminuddin

"KE depannya kami tetap melestarikan museum sampai ke anak cucu dan bisa menjadi salah satu pusat destinasi bagi para pengunjung yang datang ke Palembang," kata Kepala Museum dr AK Gani, Yanti AK Gani. 

Museum dr AK Gani terletak di Jalan MP. Mangkunegara No.1F, Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30961.

dr AK Gani adalah pemimpin sekaligus pejuang pada masa kemerdekaan yang berasal dari Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Perjuangannya telah dimulai sejak berusia 18 tahun.

Pada tahun 1923, ia bergabung dengan organisasi Jong Sumatra Bond yang anggotanya terdiri dari pemuda-pemuda Sumatera.

Ia juga menjadi tokoh yang turut andil dalam peristiwa sejarah "Sumpah Pemuda" pada 28 Oktober 1928.

Sebagai museum pribadi, Museum dr AK Gani memamerkan berbagai koleksi yang berhubungan dengan sang tokoh. Koleksi artefak terbanyak adalah barang-barang yang pernah dipakai semasa hidup dr AK Gani, seperti alat-alat kedokteran dan alat-alat perang.

Lalu ada sepeda tua yang dipakai untuk mendatangi pasien-pasien di tempat-tempat yang jauh. Mobil jeep yang pernah menemani dr AK Gani bergerilya, dipajang di luar pintu masuk museum.

Koleksi lainnya berupa foto-foto hitam putih, lukisan, surat-surat asli keputusan presiden, piagam peng hargaan, dan sekitar 2.000 judul buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun