Apalagi setelah kita menyimak salah satu puisinya yang lain, Engkaulah Bunatin.Â
Engkau adalah Bunatin
berparas cantik
berhidung banjir
berjalan di atas batu
menegun angin kencang
Engkau adalah Bunatin
penuh pengasihan
meluluhkan jantung
merentak dada
ketika berpapas detak berhenti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!