Mohon tunggu...
Aminuddin
Aminuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis purna
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Aminuddin TTL : Plaju, 30 Desembe 1961 Pendidikan : S1 UIN Raden Fatah Palembang GO-PAY: +6289506920230

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kesepakatan Kedua Belah Pihak

12 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 12 Januari 2022   18:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesepakatan Kedua Belah Pihak

Oleh Aminuddin

ISTERI bekerja tidak masalah. Tidak bekerja juga tidak masalah. Asalkan keputusan bekerja atau tidak itu dimufakati kedua belah pihak. Dalam hal ini suami.

Jika Anda dan suami sepakat anda (isteri) tidak bekerja tentunya harus diikuti. Konsekuensinya adalah pe nopang keluarga hanya suami. Isteri berstatus ibu rumah tangga. Tugasnya mengurus anak dan suami.

Jika anda dan suami sepakat harus bekerja, anda selaku isteri dan suami seharusnya sudah tahu resiko yang timbul.

Salah satunya adalah anak. Waktu kerja anda selaku isteri tersita di kantor. Pergi kerja pagi, pulang sore dan tiba di rumah sudah malam.

Anda pasti capek bukan? Padahal anak-anak kita butuh kehadiran anda. Bercengkrama dan membantu menyelesaikan tugas sekolah mereka. 

Ribetnya jika ada anak kecil. Masih bayi sementara anda sudah harus masuk kerja. Dilema memang, di satu sisi tak ingin jauh dari bayi, pada sisi lain anda harus kerja.

Awalnya sih bikin bingung dan tak fokus kerja. Padahal sikap ini justru merugikan anda sendiri.

Solusinya adalah bicarakan baik-baik masalah yang anda hadapi kepada suami tercinta.  

Saya yakin akan ada kemufakatan baru. Jadi masalahnya bukan pada perlu tidak pengasuh, tapi lebih pa da cara anda dan suami mengam bil sikap bijak demi keberlangsunga n karir anda dan masa depan anak yang terayomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun