Mohon tunggu...
Amin Suyitno
Amin Suyitno Mohon Tunggu... -

pernah menjadi wartawan nasional cakrawala, wartawan tabloid kontak dan wartawan derap guru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Pejabat

15 September 2012   09:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menjadi pejabat ternyata diminati oleh banyak orang sejak dulu hingga sekarang ini. Untuk menjadi pejabat, tidak jarang seseorang harus melakukan segala cara seperti jilat sana, jilat sini, sikut sana, sikut sini, fitnah sana, fitnah sini dan sebagainya. Menjadi pejabat memang enak. Selain tidak harus kerja keras, menjadi pejabat akan disegani, ada kesempatan untuk korupsi, dapat membuat yang hitam jadi putih, yang putih jadi hitam dan seterusnya. Sebenarnya tugas seorang pejabat itu kalau tidak menjalalankan perintah dari atasan ya memerintah bawahan. Dan tugas seperti itu biasanya dilakukan oleh sang pejabat tanpa kompromi. Seorang pejabat yang dipundaknya ada power (kekuasaan), Ia akan ditakuti dan disegani baik oleh kawan maupun lawan. Karena itu seorang pejabat (daerah maupun pusat) ada kesempatan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dekat dengannya dengan cara menyalahgunakan kekuasaan yang dipercayakan kepadanya. Hal seperti itu sering disebut dengan istilah korupsi. Parahnya lagi seorang pejabat yang karena kekuasaanya dapat merubah keadaan yang tadinya salah menjadi benar dan yang tadinya benar menjadi salah. Tidak heran bila ada pejabat yang secara tiba-tiba menjadi kaya-raya, punya rumah mewah, mobil berharga milyaran, tabungan di bank berlimpah dan sebagainya. Selain kaya-raya sang pejabat tiba-tiba menjadi sombong dan congkak, suka berfoya foya, punya wanita atau pria simpanan dan menjadi tidak peduli kepada orang bawah. padahal, sebelum jadi pejabat kondisi ekonominya biasa-biasa saja, sikapnya wajar, penampilannya bersahaja dan sangat memperhatikan nasib orang-orang yang kurang beruntung. Fenomena seperti itu tidak akan berakhir dan masih akan terus berlanjut selama budaya pejabat seperti disebut di atas tidak diperbaiki atau dihentikan. Menjadi pejabat sebenarnya adalah amanah yang harus dilakukan dengan tulus hati, rela berkorban demi melayani masyarakat banyak. Namun kondisi pejabat di Indonesia sampai sekarang ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun