Deklarasi pencapresan Jokowi oleh PDIP yang mendapatkan restu dari ketua umum Megawati Soekarno Putri tentu membuat Partai Gerindra kecewa karena merasa dibohongi.Ketua umum partai Gerindra Prabowo Subiyanto dalam beberapa kesempatanpun mengaku kecewa atas keputusan Megawati yang mengajukan Jokowi sebagai capres dari PDIP,karena melanggar perjanjian Batu tulis yang dilaksanakan di Bogor pada tahun 2009 lalu.
Perjanjian Batu tulis yang terdiri dari 7 poin tersebut,tepatnya pada poin ke-7 memang menyebutkan bahwa Megawati akan mendukun Prabowo maju sebagai capres tahun 2014.Entah apa sebenarnya maksud Megawati/PDIP yang mencalonkan Jokowi sebagai capresnya,sehingga hal itu bisa dibilang melanggar perjanjian Batu tulis tersebut.Namun PDIP berkilah bahwa perjanjian tersebut bisa dilaksanakan apabila pada tahun 2009 PDIP berhasil memenangkan pemilu,dan Megawati berhasil menjadi presiden sedangkan Prabowo sebagai wakilnya.Namun apa dikata pada tahun tersebut Partai Demokrat menjadi pemenang pemilu sedangkan SBY yang menjadi presiden.Itulah yang menjadi dasar PDIP menganggap perjanjian Batutulis tidak bisa dilaksanakan.
Hal ini secara tidak langsung membuat Prabowo dan Partai Gerindra menjadi was-was dikarenakan apabila Prabowo jadi maju sebagai capres,Jokowi akan menjadi pesaing terberatnya.Prabowo dan Gerindra tentunya harus menggunakan strategi khusus supaya bisa memenangkan pemilu.Bisa saja Prabowo menggandeng cawapres yang mampu mengambil simpati masyarakat untuk membendung popularitas Jokowi.Probowo di setiap kampanye pun telah mengungkapkan kekecewaanya dan menyidir Megawati ataupun Jokowi karena ia merasa dibohongi dengan ulah megawati yang menunjuk Jokowi sebagai capres.Itu bisa saja dilakukan untuk membukakan hati dan memperoleh simpati masyarakat bahwa ia adalah korban kebohongan yang dilakukan oleh Megawati.
Sah-sah saja bila Mega megajukan Jokowi sebagai capres dan sah-sah saja apabila Prabowo merasa kecewa dan balik menyerang Megawati,apakah hal itu bagian dari demokrasi..?Kita tunggu saja kelanjutanya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H